Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis teori progresivisme dari John Dewey dalam interaksi sosial yang terjadi di lembaga pendidikan sekolah. Teori Progresivisme menjelaskan bagaimana pelaksanaan pendidikan mengutamakan peserta didik untuk menekankan kemampuan yang ada pada diri mereka untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Tujuan adanya teori progresivisme yang terdapat pada pelaksanaan pendidikan yaitu untuk memberikan suatu kesan yang demokratis dengan lebih menghargai kemampuan yang dimiliki peserta didik. Disamping itu, dalam proses pendidikan di sekolah terdapat interaksi sosial yang terjalin yang utamanya antara individu dengan kelompok dalam hal ini guru dan para siswa. Interaksi sosial tersebut terjalin secara positif karena untuk menciptakan kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.
Kata kunci : Progresivisme, interaksi sosial, pendidikan
Abstrak
This article aims to analyze the theory of progressivism from John Dewey in the social interactions that occur in school education institutions. Progressivism theory explains how the implementation of education prioritizes students to emphasize the abilities that exist in them to solve the problems they face. The purpose of the theory of progressivism in the implementation of education is to give a democratic impression by appreciating the abilities of students more. Besides that, in the educational process in schools there is social interaction that is established, especially between individuals and groups, in this case teachers and students. This social interaction is positively established because it creates good cooperation between teachers and students.
Keywords : progressivism, social interaction, education
Pendahuluan
progresivisme merupakan pemahaman yang berdasarkan pada kemampuan atas keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki manusia dalam menghadapi dan penyelesaian permasalahan yang ada apa manusia itu. Dengan demikian, progresivisme tidak menerima adanya otoriter dalam dunia pendidikan. Otoriter dalam pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang mempersulit jalannya proses pendidikan karena dianggap memiliki kelemahan dalam menghargai kemampuan yang dimiliki oleh manusia dalam menjalankan proses kegiatan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan yang demokratis sangat dianjurkan dalam progresivisme karena terdapat kerja sama yang memberikan kesempatan untuk mengolah kemampuan yang terdapat pada diri peserta didik itu sendiri. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta didik meningkatkan potensi yang dimiliki untuk berkembang dengan akal dan kecerdasan mereka yang berdasarkan beberapa fakta mengenai manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Interaksi sosial menurut Walgito(2007) merupakan hubungan individu satu dengan individu lain, individu dapat mempengaruhi individu lain begitupun sebaliknya, sehingga hal ini terdapat hubungan saling timbal balik. Terjadinya hubungan tersebut dapat dilakukan antara individu dengan kelompok, individu dengan individu, kelompok dengan kelompok.
Sarwono dan Mainarno (2009) menjelaskan bahwa interaksi sosial terjadi ketika terdapat hubungan saling mempengaruhi antara individu satu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain, dan individu dengan kelompok lain. Dari penjelasan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu lain,kelompok dengan kelompok lain, individu dengan kelompok dimana interaksi tersebut terdapat hubungan saling mempengaruhi, memperbaiki, mengubah perilaku.
Dalam proses terjadinya interaksi sosial pada proses pendidikan di sekolah, terdapat syarat-syarat yang dilakukan sebagaimana yang dijelaskan oleh Soerjono Soekanto yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Proses interaksi sosial tersebut tidak terlepas dari hubungan antara pendidik dan peserta didik untuk bekerjasama dalam mencapai pendidikan yang progresivisme.
Artikel ini membahas mengenai analisis teori progresivisme yang dikemukakan oleh John Dewey dalam hubungan interaksi sosial antara pendidik dan peserta didik yang terjadi di lingkungan sekolah.