Lihat ke Halaman Asli

SOVI MARIYANA

Guru SDN Kebundadap Timur I Kecamatan Saronggi

Filosofi Pensil Warna. Bersyukur dengan Segala Kelebihan dan Kekurangan

Diperbarui: 19 November 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Tak hanya tentang pensil, yang penuh ragam warna, ada yang warna yang menonjol dan ada warna yang memudar. Yang sangat tampak terlihat adalah warna terang dan warna terang juga membuat pandangan lebih  indah. Jika diibaratkan kehidupan manusia, warna terang adalah kelebihan dan warna pudar adalah kekurangan. 

Jika ingin hidupmu terang dan indah, maka tonjolkan kelebihanmu, berkreasi positiflah dengan kelebihan itu, jadikanlah kelebihanmu sumber kekuatanmu untuk meraih mimpimu. Sebaliknya, tak perlu pesimis dan merasa rendah diri dengan kelemahanmu. 

Warna terlihat terang karena ada warna yang memudar, menjadikan pemandangan terlihat indah karena ada sela-sela warna pudar diantara warna terang, dan itu yang memisahkan sehingga menjadikan warna terang satu dan yang lainnya nampak beda antara satu warna terang dengan warna terang lainnya. 

Kelemahan manusia yang membuat dia merasa memiliki kekurangan. Sebesar apapun rasa kecewamu pada kekuranganmu tetaplah bersyukur, karena dibalik kekuranganmu itu pasti ada hikmah yang tuhan selipkan dan pasti itu akan berguna bagimu.  

Dan akan lebih bijak, cukuplah tuhan yang tahu kekurangamu kemudian baru kamu sendiri, agar orang lain tetap melihatmu dengan segala kelebihan yang kau tonjolkan. Dan sekarang,,,pikirkanlah apa hikmah dari kekuranganmu itu. Agar kau bisa bersyukur dan berterimakasih pada tuhan atas kekuranganmu itu.

Semangat dan tetap semangat meraih mimpi dengan kelebihanmu dan tetap menjadi diri sendiri kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun dengan melihat kekuranganmu agar kau tetap rendah hati saat Tuhan mengangkatmu ke derajat yang tinggi dengan segala kelebihanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline