Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Senyuman dan Berkah Bersama Hamka Muda

Diperbarui: 24 Januari 2023   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebagai umat Islam, kita tentu sering mendengar istilah dhuafa. Secara bahasa, dhuafa memiliki arti lemah atau tidak berdaya. Menurut istilah, dhuafa juga memiliki arti sebagai orang yang hidup dalam kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan, dan kemiskinan sehingga membutuhkan pertolongan orang lain untuk tetap bisa hidup. Mereka adalah orang-orang yang lemah dari aspek fisik, harta, ataupun psikis.

Berbagi atau sharing adalah pemakaian secara bersama atas sumber daya atau ruang. Dalam arti sempit merujuk pada sebuah penggabungan penggunaan secara baik alternatif terbatas atau inheren, dapat kita amati dalam aktivitas manusia atau yang berlaku secara alami. 

Arti berbagi adalah memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita, berbagi juga bisa kepada Tuhan, sesama, alam, dan setiap hal di bumi ini.

Manusia adalah makhluk sosial, jadi manusia saling membutuhkan satu sama lain, kita membutuhkan orang lain, dan orang lain membutuhkan kita juga, karena hal itu kita harus berbagi dan orang lain akan berbagi kepada kita juga. Berbagi kepada sesama adalah hal penting, karena tanpa berbagi kita sebagai manusia kehilang arah dan arti dari makhluk sosial itu sendiri.

Sebagai mahkluk sosial sudah kewajiban kita untuk berbagi apapun yang dapat kalian bagi, tidak perlu uang atau sesuatu yang kalian tidak punya. Berbagilah dengan apa yang kalian punya, berbagi juga tidak perlu kita mendatangi semua tempat orang yang kesusahan, tetapi berbagi di sekeliling kita, pasti sekeliling kita masih banyak orang yang membutuhkan, tidak hanya finansial, bisa juga dari mental, seperti membagikan cinta kasih kepada orang lain yang terlihat sangat down, patah semangat, putus asa, bisa juga kita memperhatikan orang tua di sekitar kita yang kurang perhatian, bantu mereka dengan menyebrang jalan, atau membersihkan dan mengangkat sesesuatu yang berat saat mereka mau pindahan, atau sedang dalam kesulitan, dan masih banyak lagi cara untuk berbagi.

Dalam hal itu kami memutuskan pada tanggal 26 Oktober 2022, kami membentuk kelompok untuk melaksanakan kegiatan berbagi bersama kaum dhu'afa. Setelah kami membentuk kelompok, kami melakukan diskusi dan survey terlebih dahulu terhadap kaum dhu'afa tersebut.

Beliau bernama bu Siti, seorang ibu anak tiga yang berstatus janda, anak pertama beliau sudah menikah dan suami beliau sudah meninggal sejak 1,5 tahun yang lalu. Oleh karena itu, beliau lah yang menjadi tulang punggung untuk kedua anaknya tersebut. Rumah yang beliau tinggali merupakan rumah peninggalan dari alm.suami dengan segala kenangan indah keluarga beliau bersama alm.suami semasa hidupnya yang tercatat abadi dalam rumah tersebut.

Bu Siti yang hanya lulusan SMP, beliau harus menjadi peran ibu sekaligus ayah untuk anak-anak beliau. Beliau bekerja keras untuk memenuhi kehidupan beliau serta menyekolahkan anak-anak beliau yang masih kecil. Bu Siti bekerja sebagai kuli cuci dan setrika baju dengan penghasilan Rp. 500.000/bulan. Bu Siti juga memiliki suatu usaha kecil-kecilan yang terkendala dalam perekonomiannya sehingga usaha tersebut terhenti.

Setelah kami diskusi dengan matang, kami memutuskan untuk membantu bu Siti dalam aspek perekonomian beliau. Kami melakukan pengumpulan dana sebesar Rp. 1.411.000 melalui open donasi yang disebar dalam Media Sosial. Kami membelikan modal untuk usaha agar beliau dapat melanjutkan usahanya kembali dan sembako sebesar Rp. 629.000. Kemudian sisanya sebesar Rp. 782.000 kami berikan secara tunai. 

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline