Lihat ke Halaman Asli

Selamat Natal vs Syahadat? Ngga Seimbang, tuh!

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamu'alaikum!

Kali ini penulis ingin mengeluarkan sedikit unek-unek yang sudah tertahan bertahun-tahun. Apakah itu?

Seperti yang kita tahu, di bulan Desember, tepatnya tanggal 25, umat Kristiani akan merayakan Natal. Mengikuti perayaan itu pula, setiap tahunnya di media sosial menyebar berbagai macam pandangan terhadap pengucapan "Selamat Natal" bagi seorang Muslim kepada seorang Kristiani. Salah satu yang paling populer adalah sebagai berikut :

Muslim: "Bagaimana natalmu? "

David: "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku??"

Muslim: "Tidak. Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya..!!"

David: "Tapi kenapa?? Bukankah hanya sekedar kata2? Teman2 muslimku yg lain mengucapkannya padaku??"

Muslim: "Mungkin mereka belum mengetahuinya, David. Bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat?"

David: "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..!"

Muslim: "Kenapa?? Bukankah hanya kata2? Ayo, ucapkanlah..!!"

David: "Sekarang, saya mengerti.."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline