Becky benar - benar mengacuhkan Rico. Ia tidak lagi menunggu jemputan pulang, sekarang sudah ada abang becak langganan yang siap mengantarnya pulang tepat waktu.
"Bu, kok tumben, suaminya kemarin malam menjemput lo, kasihan, menunggu bu Becky lama. Saya juga baru sadar kalau itu mobil yang biasa jemput bu Becky, baru saya ke sana memberitahu kalau bu Becky sudah pulang naik becak." lapor satpam yang jaga malam.
Becky cuma tersenyum dan menjawab bahwa ada sedikit salah paham.
"Becky, kamu ada masalah dengan Rico ? " Wika dengan hati - hati menanyai Becky saat makan siang.
Becky memandang mata Wika dalam - dalam. Ia tidak dapat menebak apa yang ada di balik mata elang Wika.
"Nothing, fine aja kok, ayo kita bahas ini, budgetnya agak membengkak nih...." Becky mengalihkan topik pembicaraan. Ia tidak mau terpancing berbicara mengenai hal pribadinya. Baginya saat ini yang penting adalah bekerja.
***
Rico kesal sekali melihat Becky sudah di rumah, dengan baby doll nya yang menandakan Becky sudah pulang cukup lama. Tanpa pemberitahuan kalau mau pulang dulu.
"Becky, kenapa sih, kok pulang duluan tidak kasih tahu aku ?"
"Kamu lama sekali. Sasha lagi belajar menghitung, kasihan kalau tidak ada yang menemani. Itu makan malam sudah aku siapin, aku mau ajarin Sasha dulu." Becky menjawab dengan dingin.
Rico makan malam sendiri dengan tanpa selera. Kalau saja cacing di perutnya tidak protes, tentu ia tidak akan menyentuh masakan di meja. Siang ini ia tidak mampir ke tempat Mila. Tidak makan siang karena sedang kejar tayang dengan proyeknya.