Lihat ke Halaman Asli

Soufie Retorika

Penyuka seni, budaya Lahat

Menuju Festival Kopi Lahat 2020

Diperbarui: 2 Maret 2020   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat tradisional Lahat, Mengirou, foto dok. Pribadi

Kopi bagi masyarakat Bumi Seganti Setungguan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan adalah yang sehari hari dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Apalagi di desa-desa setiap berkunjung, bertamu, kopi disajikan sebagai hidangan pokok menjamu tamu.

Lahat sendiri memiliki 24 kecamatan dengan 376 desa, 17 kelurahan dan sekitar delapan puluh persen penduduk adalah petani dan pekebun. Padi, kopi, karet dan sawit menjadi andalan yang ditanami masyarakat. 

Harga produk pertanian dan perkebunan mengalami naik turun yang masih dikendalikan para tengkulak. Terutama kopi yang harganya masih murah saat ini paling tinggi perkilogram Rp 17.500 -- Rp 18.000. Dan di bulan Maret 2020 ini buah muda hijau yang bermunculan belum banyak yang merah dan ranum.

"Bulan April idealnya sudah banyak buah merah untuk robusta kopi yang banyak di desa kami," ungkap Agus Sriansyah, Sekretaris Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Senin (2/3/2020). Tapi mereka tetap antusias menyambut Festival Kopi Lahat 2020 yang rencananya akan dilaksanakan pada 11 Maret 2020 ini.

Adapun selain pameran produk kopi yang diikuti desa yang memiliki potensi kopi, juga diikuti sekolah kejuruan, pemilik brand kopi, roastery dan kedai kopi.

Menurut Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Safuan Zaldy bahwa kegiatan Festival kopi ini dilakukan 11 Maret dengan agenda pameran, lomba citarasa kopi, lomba kemasan kopi, lomba kuliner kopi dan seminar pemasaran. "Peserta lomba terus bertambah sekitar 100 peserta, kegiatan ini bersinergi dengan PKK Lahat. Ibu Ketua Penggerak PKk sendiri antusias dilakukan," papar Sapuan, Senin (2/3/2020) di ruang kerjanya.

Ibu Ketua TP PKK Lidyawati SHut diketahui antusias untuk hadir dari pelaksanaan teknikal meeting peserta lomba pada 9 Maret 2020. "Harapan ke depan mutu kopi Lahat semakin baik dan bisa meningkatkan pendapatan petani," tuturnya.

Diketahui di Lahat sendiri, dari data penulis saat ini ada tiga jenis kopi yang dimiliki Kabupaten Lahat, yakni robusta sekitar 70 %, Arabika sekitar 10% dan 20 % Liberica. Harga petik pelangi sendiri perkilogram mencapai Rp 17.500 untuk kopi robusta, petik merah robusta mencapai harga Rp 25.000-40.000, untuk Arabika petik merah mencapai lebih dari Rp 70.000 dan Liberica Rp 15.000-16.000 untuk petik pelangi.

Salam Kompal

dok kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline