Lihat ke Halaman Asli

Nurul Hidayat

Sociologist and educator

Kajian Sosiologi: Sulitnya Melawan Virus Corona

Diperbarui: 31 Maret 2020   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari Badafest/Pixabay

Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan Physical and Social Distancing kepada warga negaranya agar mengurangi persebaran pasien Covid-19. 

Selain itu, tagar #dirumahaja banyak ditemukan di media sosial, seperti twitter, instagram, facebook, dll. Hal ini tentunya usaha pemerintah mengingatkan warganya akan pesan melawan virus corona dengan di rumah saja.

Pemerintah daerah juga melalui gubenurnya menyerukan untuk melarang para perantau yang berada di luar daerah untuk kembali ke daerah asalnya, alasan utama agar menjaga virus corona tidak terbawa dari kota ke desa. 

Salah satunya adalah seruan dari Gubernur Jawa Tengah yang mengungkapkan "Jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung. Tidak usah pulang kampung," tuturnya. 

Selanjutnya Gubernur Ganjar melakukan kesepakatan dengan Gubernur se-Jawa, seperti yang diungkapkan dalam akun instagramnya, "Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Pemda DKI dan Gubernur Jawa Barat. 

Selanjutnya saya akan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur. Kita buat kesepakatan bersama untuk melarang warga pulang ke daerah asal," kata Ganjar lewat akun Instagram resmi @ganjar_pranowo, Jumat (27/3) malam.

Upaya yang dilakukan baik tingkat pusat atau daerah untuk Physical and Social Distancing nampaknya mengalami kesulitan. Tulisan ini berupaya menjawab kenapa warga masih melakukan kontak primer dengan warga yang lain? Alasan masih melakukan kontak primer dengan warga lain? Seberapa paham tentang Physical and Social Distancing atau #dirumahaja bagi warga?. 

Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi di beberapa jalan dan Stasiun Kota Bekasi dan wawancara sambil lalu dengan lokasi di salah satu perumahan di Kota Bekasi dengan lingkup satu RT dan juga dilakukan di salah satu desa di Indramayu sebagai pendukung pertanyaan ini.

Pembahasan ini tidak terpaku pada satu teori sebagai teori dasarnya, melainkan menjelaskan dari sudut pandang sosiologis. Perlu diketahuai bahwa kontak primer adalah hubungan individu dengan individu lain secara face to face, terlihat fisiknya secara langsung tanpa perantara, dan melihat mimik komunikasi secara verbal atau non-verbal. 

Sedangkan Physical and Social Distancing adalah pembatasan jarak fisik dan sosial satu sampai dua meter dikerumunan, antrian, atau komunikasi. Bisa juga diartikan sebagai jaga jarak aman antarorang saat berkumpul. Kemudian arti #dirumahaja adalah berdiam diri di rumah dengan tidak ke sekolah, ke tempat kerja, ke tempat ibadah, dan pusat-pusat keramaian.

Penjelasan di atas nampaknya sudah cukup jelas, tapi kenapa warga masih melakukan kontak primer? Jawaban-jawaban tersebut terangkum di bawah ini berdasarkan observasi dan wawancara sambil lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline