Dikutip dari Bisnis.com, Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kini tengah terjerat pinjaman online (pinjol) akibat investasi bodong, pada Selasa (15/11/2022). Di mana, total dana yang bergulir ditaksir mencapai miliaran.
Ketua Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI) Provinsi Jawa Barat, Dendi Alfian menyampaikan rasa empati kepada para mahasiswa IPB yang diduga menjadi korban penipuan.
"Kami (IPSPI) menyampaikan rasa empati terhadap mahasiswa yang menjadi korban Investasi bodong sampai terjerat pinjol," ujarnya.
Para korban dikabarkan mengalami stress dikarenakan ditagih oleh Debt Collector dari pinjol dan takut bila masalah yang dihadapinya (mahasiswa) diketahui oleh orangtuanya. Situasi stress ini dapat mempengaruhi fisik, psikologis dan kehidupan sosial para korban.
"Kabarnya, beberapa mahasiswa yang menjadi korban ini mengalami stress karena ditagih oleh Debt Collector pinjol dan takut jika masalahnya ini diketahui orangtua. Jika kondisi stress ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka dapat mempengaruhi fisik, psikologi dan hubungan sosial para korban," jelasnya.
Dendi menambahkan, dalam perspektif Pekerjaan Sosial, kondisi mahasiswa yang menjadi korban saat ini memerlukan "Intervensi Krisis" (Crisis Intervention) untuk mengembalikan individu ke tingkat fungsi sebelum krisis.
"Salah satu layanan dalam profesi Pekerja Sosial dengan perspektif Pekerjaan Sosialnya adalah layanan Intervensi Krisis agar para korban dapat kembali pada tingkat fungsi sebelum krisis," jelas Dendi.
Ketua Umum IPSPI, Dr. Puji Pujiono, MSW mengarahkan anggotanya yang berada di daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dewan Pengarah Daerah (DPD) Jawa Barat agar dapat melayani para korban. Puji mengarahkan agar IPSPI dapat memberikan layanan bagi para korban sebagai bentuk tanggung jawab moril Profesi Pekerja Sosial sebagai profesi pertolongan kemanusiaan.
"Arahan Ketua Umum kami Dr. Puji Pujiono, MSW kepada kami agar IPSPI dapat memberikan layanan bagi para korban sebagai bentuk tanggung jawab moril Pekerja Sosial sebagai profesi pertolongan kemanusiaan." Ungkap Dendi.