Lihat ke Halaman Asli

Natamorta, Antara Hidup dan Mati

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB memang sudah mestinya menjadi cawan tempat berkumpulnya orang-orang kreatif yang juga mampu merealisasikannya. Isinya orang-orang gila nan kreatif dan out of the box. Ketika orang lain berpikir box itu kotak mungkin anak FSRD mikirnya box nya berupa bola. Bahkan anak-anak "buangan" dari SR bisa jadi nomer satu di jurusannya untuk urusan desain mendesain. Maksudnya buangan itu ya tidak masuk ke fakultas ini. Aku ngga bohong soalnya aku tidak dibayar untuk promosi semacam ini, hehe. Ini hanya pendapatku yang melihat hasil karya mereka.

Beberapa kali aku sempat ikut menonton pameran anak FSRD, beberapa kali pula aku berdecak kagum, dan beberapa juga aku sempat bingung dengan karya yang ditampilkan. Ini maksudnya apa ya? Seringnya sih begitu. Hehe, sense of art ku bisa dibilang rendah sih, aneh juga aku masuk jurusan yang masih bisa di golongkan sebagai jurusan desain.

To the point aja daripada muter-muter dengan prolog yang tidak jelas. Hehe. Kamis-Sabtu tanggal 21-23 Febuari 2013 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB mengadakan pameran yang diberi nama Natamorta. Rangkaian acara berupa seminar, pameran karya, dan talkshow. Namun karena aku hanya mengikuti pamerannya saja maka kita bakal ngobrol-ngobrol mengenai pamerannya saja yang berlangsung di Gedung Gas Negara (GGN) , di Jalan Braga. FYI, GGN ini sudah sejak tahun 1998 tidak pernah dibuka lagi. Berkat kegigihan Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) maka dengan cantik GGN ini kini jadi tempat exhibition yang terkenal dan memang cantik dilihat dari keindahan arsitekturnya. Tidak hanya pameran yang telah sukses diberlangsungkan bahkan GGN telah menjadi tempat syuting dari Film Madre-nya Dewi Lestari. Hebat kan?

Back to Natamorta,

Natamorta sendiri terdiri dari dua penggalan kata yaitu natal yang berarti kelahiran dan mortal yang berarti kematian. Di pameran ini kita seolah sedang menyelami perjalanan waktu dari mulai kita masih menjadi telur sampai kehidupan akhir. Start - End.

Mari kita susuri Pameran ini dari awal sampai akhir cerita dengan beberapa photoshoot :D

Desain kupu-kupu tertempel di beberapa sudut

Kita berawal dari suatu perjalanan , dari telur. Hidup lah kita

7 Deadly sins ternyata tercermin pada semua princess di cerita dongeng masa kecil kita o:

Kalo dilihat dengan seksama, di baca dari bawah  ke atas akan ada suatu cerita di dalamnya.  Jika bayi di rawat dengan benar oleh keluarga yang bahagia akan berpengaruh besar dengan perjalanan hidup si anak, begitu pula dengan bayi yang terlantar karena MBA yang diceritakan matinya jika tidak dibunuh ya bunuh diri. Miris tapi terjadi di sekitar kita

Children dream, propertinya lucu. Jadi ada foto yang jika kita tarik bagian atasnya akan keluar mimpi si anak. Ada yang  ingin jadi dokter, guru dll.

Foto-foto masa kecil

Whatever My Mom say, I just go out and  play

Child

Menginjak dewasa kita sibuk mencari jati diri , termasuk penampilan nggak sih?

Perjalanan dari masa ke masa, orang dengan nilai jelek gedenya jadi pengusaha. Orang yang always cumlaude ujung-ujungnya jadi karyawan, awalnya rocker, berandal tuanya ustadz. Kecilnya berantem gedhenya malah nikah. Dan yang terakhir sih kocak abis, gedhenya SUPERHERO.

I'm Busy Reaching my Dreams, Eta banget sih kalau udah dewasa teh penyakit paling utama

Dekorasi

Ada games seru juga lho disini. Ular tangga kehidupan, sampai ramalan profesi kamu.

Ramalan kebanjiran pun ada

Menginjak ke suasana akhir hidup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline