Membuka akun twiiter pukul 15 lewat (1/4), penulis tertuju pada trend di media soisal ini, BOPI masuk dalam pembicaraan terbanyak kedua. Penasaran saya buka berita online ternyata dalam ketranganya BOPI telah memberikan rekomondasi Indonesia Super Langue (ISL )akan bergulir mulai 4 April 2015. Yang megejutkan lagi dari 16 klub yang di rekomondasikan tidak ada klub sebesar Arema dan Persebaya.
Keputusan BOPI ini sontak meramaikan pembicaraan di sosial media. Ini sekaligus menggugah publik sepakbola Indonesia. Tidak direkomondasikanya Arema dan Persebaya karena kedua klub ini masuk dalam kategori C, yang mana syarat utama dari BOPI tidak terpenuhi. Setelah sebelumnya BOPI menyatakan yang mendapat rekomondasi 11 klub kemudian ada perkembangan dari 5 klub yang melengkapi berkasnya.
Minus klub besar seperti Arema yang kita ketahui adalah salah satu tim terbesar di Indonesia dan sarat dengan prestasi. Arema juga seperti kita ketahui menjuarai kompetisi pra musim. Ada 4 gelar yang di raih tim asal Malang ini. Kebijakan BOPI ini menarik banyak perhatian publik sepakbola Indonesia.
Seperti yang kita ketahui dari berbagai pemberitaan Arema dan Persebaya bermasalah pada masalah keabsahan klub. Karena kedua klub ini pernah terbelah menjadi dua. Inilah yang menjadi masalah kalau boleh berpendapat. Dengan situasi ini tentu saja Arema dan Persebaya tidak tinggal diam.
Dalam keterangannya Ketua Umum BOPI, Noor Amman menyatakan: "Arema dan Persebaya itu punya masalah warisan masa lalu. Kami ingin mendamaikan kedua kelompok agar bersatu," jelas Noor (Kompas.com, 01/04/2015).
Apapun keputusan yang diambil BOPI, kita harapakan ini adalah demi menata Liga Indonesia yang lebih baik lagi. Kita berharap langkah memp[erbaiki demi Liga yang profesional tetap dijalankan. dan kepada klub yang berkompetisi ini adalah proses yang harus dilalui, sehingga bisa mempersiapkan diri lebih baik kedepan.
PSSI sebagai induk organisasi yang paling bertanggungjawab harus bisa mengambil sikap dalam setiap perjalan Liga Indonesia. Klub adalah anak binaan PSSI secara organisasi, jadi perbaikan demi perbaikan harus dilakukan dengan komunikasi yang lebih baik. Salam Olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H