Lihat ke Halaman Asli

Sorta C I Panjaitan

Guru Matematika

Refleksi Bagian dari Metakognisi pada Pendidikan Guru Penggerak

Diperbarui: 2 November 2023   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto CGP dan PP Angk 5 Kab, Simalungun

Pendidikan Guru Penggerak sebagai episode kelima dari kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim. Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan bagi guru dalam mempersiapkan pemimpin pembelajar.

Refleksi dalam matematika adalah pencerminan dengan cermin datar. Prinsip refleksi yang dimaksud dalam Pendidikan adalah bercermin dengan cermin datar yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang serupa dengan kenyataan baik ukuran dan bentuknya. Berbeda dengan bercermin dengan cermin cembung atau cermin cekung yang dapat memperbesar atau memperkecil benda. Belajar tanpa refleksi adalah sia-sia. Refleksi tanpa belajar itu berbahaya

Ada beberapa model refleksi yang disajikan dan dapat dipilih oleh Calon Guru Penggerak untuk dapat dilaksanakan yaitu:

  • Model 4 F (Facts, Feelling, Finding, Future), dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan
  • Model DEAL yaitu Description, Examination dan Articulation of Learning. Description: menceritakan pengalaman yang dialami dengan menjawab 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana); Examination: Analisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya; Articulation of Learning: hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan kedepannya.
  • Model Six Thinking Heats, mengumpakan menggunakan 6 topi dengan warna yang berbeda dan tiap warna topi memiliki ciri apa yang kita lakukan. 1) Topi putih: menuliskan informasi berupa fakta, 2) Topi merah: memberikan gambaran perasaan saat melakukan pembelajaran, 3) Topi kuning: menuliskan hal positif, 4) Topi hitam: menuliskan kendala atau habatan, 5) Topi hijau: menjabarkan ide yang muncul, 6) Topi biru:mengambil kesimpulan dan menarik keputusan.
  • Papan cerita reflektif - Reflective Storyboard, dalam papan ini disajikan untuk menggambarkannya sehingga dengan bentuk gambar dan penjelasan menjadi gambar bersambung seperti gambar di bawah ini. 

Model Refleksi Story Board 

  • Model 4 C (Connection, challenge, concept, change), Model untuk yang cocok sekali untuk pembelajaran dengan pertanyaan kunci. Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda ?, Challenge: Apakah ada perbedaan dari yang dipelajari  dengan yang terlaksana selama ini?, Concept: Konsep penting apa yang Anda pelajari dan akan dilaksanakan?, Change: Perubahan apa yang akan dilakukan setelah pembelajaran?
  • Model Reporting, responding, relating, reasoning, reconstructing (5R) dalam bahasa Indonesia menjadi Refleksi 5M  yaitu : Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi; Merespon (Responding): memberi tanggapan terhadap peristiwa yang diterjadi; Mengaitkan (Relating): mengaitkan peristiwa dengan pengetahuan, ketrampilan dan informasi yang didapat; Menganalisis (Reasoning): menganalisis secara detail penyebab kejadian dan membuat beberapa perspektif lain. Merancang ulang (Reconstructing): membuat rancangan altenatif jika menghadapi keadaan yang sama dikemudian hari.
  • Segitiga Refleksi, Apa yang dipelajari diidentifikasi pada segitiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Model Segitiga Refleksi 

  • Model Driscoll, Model ini dikenal dengan model "What?" terdiri dari 3 bagian,tetapi dapat dikembangkan sesuai dengan pertanyaan yang dibuat.   WHAT? (Mendeskripsikan kejadian), SO WHAT? (Menganalisis kejadian, NOW WHAT? (Memikirkan tindak lanjut kejadian)

  • Model Round Robin

    Pertanyaan untuk membuat refleksi modelRound Robin antara lain :

    1) Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?

    2) Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?3) Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.

Metakognisi adalah berpikir tentang proses berpikir diri sendiri. Seorang yang memiliki metakognisi yang baik akan mengenal diri sendiri, mengenal kelebihan dan kelemahannya, serta dapat memperiki diri atas kelemahannya, sehingga seseorang menjadi pembelajar yang mandiri sepanjang hayat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline