Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Menanamkan Sikap Toleransi pada Anak

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari itu hari yang sibuk. Rumah ramai oleh suara mixer dan peralatan memasak lainnya. Suasana begitu berisik. Dalam keadaan seperti itu, saya memilih untuk menonton TV daripada mengganggu mamah saya yang sedang memasak. Ditemani oleh adik saya yang celotehannya kadang-kadang membuat saya tertawa. Namun, kali ini celotehannya berbeda. Ceritanya begini,

"Teh, tadi di sekolah kasihan loh temen dede. Nggak ada yang mau duduk sama dia."

"Loh, emang kenapa?"

"Soalnya dia agamanya kristen. Temen aku nggak mau duduk sama dia soalnya dia kristen."

"Loh, kok gitu? Nggak boleh gitu dong sayang. Emang temen dede yang kristen namanya siapa?"

"Namanya (kita sebut saja) Nayla. Tapi dede mah mau duduk sama dia. Jadi dia duduk sama dede."

"Oh, bagus dong."

Cerita adik sayapun bergulir,

"Waktu itu pas dede nggak masuk gara-gara sakit, nggak ada yang mau duduk sama dia. Nayla udah bilang sama temen-temen kenapa nggak mau duduk sama Nayla. Nayla bilang Aku kan nggak akan nyebarin penyakit. Nggak apa-apa atuh duduk sama aku. Tapi temen-temen tetep nggak mau dekatin dia."

Ya Alloh, jujur saya waktu itu jadi sangat sedih mendengar celotehan adik saya. Kasihan sekali anak setingkat 2 (dua) SD sudah harus mengalami perlakuan seperti itu dari teman-temannya. Ini sih namanya sudah diskriminasi agama. Yang saya tidak mengerti adalah yang melakukannya adalah anak-anak kelas dua SD. Ckckck.

Terdapat juga contoh kasus lain. Di sekitar rumah saya, terdapat Taman Kanak-kanak yang biasanya pada sore hari boleh dimasuki oleh anak-anak sekitar untuk bermain. Sang pemilik TK adalah tetangga saya juga. Kebetulan saat itu saya sedang melewati jalan depan TK. Dari luar pagar, terlihat anak sang pemilik juga sedang bermain. Saat Cindy, anak tetangga saya yang beragama katolik akan ikut bermain, Ia dilarang masuk oleh anak sang pemilik TK. Saya masih ingat bagaimana sang bocah berkata,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline