Lihat ke Halaman Asli

Sopi Nurlaili

UIN SMH banten

Kekuasaan Politik dan Ekofeminisme dalam Pembangunan Berkelanjutan

Diperbarui: 14 Mei 2024   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ekologi politik ini mendekatkan penting nya memahami siapa saja yang memegang kekuasaan dan bagaimana kekuasaan tersebut mempengaruhi keputusan mengenai lingkungan. ini berkaitan dengan kebijakan lingkungan yang dibuat atau di implementasikan juga berkaitan dengan siapa yang di untungkan dan siapa yang di rugikan dalam kebijakan tersebut. contoh nya seperti di baduy " Jaro itu pasti mempunyai kebijakan siapa yang mampu atau boleh mengelola sumber daya alam atau hutan adat" itu berkaitan dengan politik atau kepentingan kekuasaan. 

Karena dalam distribusi sumber daya alam itu ingin memberikan bagaimana akses dan kontrol terhadap sumber daya alam itu sering tidak merata . sehingga sering adanya konflik dan ketidak adilan sosial maka biasanya terjadi konflik lingkungan sumber daya alam, itu bisa terjadi dimana saja. di Indonesia sendiri banyak terjadi konflik lingkungan bukan saja manusia dengan manusia bisa juga manusia dengan hewan misalnya .

manusia tersebut memiliki hak untuk menikmati apa yang mereka nikmati saat ini, berkaitan juga dengan. peran pengetahuan dan ideologi. ekologi politik ini bisa menyingkirkan pengetahuan-pengetahuan tradisional. padahal pengetahuan tradisional memiliki peran penting karena bisa memberikan pengetahuan pembangunan berkelanjutan, bisa mensejahterakan masyarakat dan melestarikan alam. tidak melulu kepentingan pribadi nya.

Ketika berbicara feminisme itu bukan hanya perempuan saja tetapi juga berkaitan erat dengan laki- laki karena ketika ingin melakukan atu menciptakan kesetaraan gender maka peran dari laki laki itu sangat penting . karena kesetaraan gender tidak aka terwujud tanpa ada keterlibatan dari laki laki. laki laki yang berpikiran berideologi budaya patriaki. karena ekofeminisme itu berbicara masalah lingkungan dan alam. perempuan itu tidak punya hak di publik, tidak punyak hak di lingkungan privat nya saja. 

"ibarat ma di lingkungan privat nya aja ngga apalagi di lingkungan publik nya". karena semua keputusan dan kebijakan hanya di tentukan oleh laki laki saja. sehingga perempuan saat ini ingin mempunyai akses ke publik, akses kepada kekuasaan sehingga kepentingan perempuan pun ikut terakomodir di dalam pembangunan berkelanjutan.

contohnya karena sekarang perempuan tidak dianggap maka pengetahuan ide, gagasan perempuan pun tidak pernah dianggap di publik. padahal perempuan paling deket dengan lingkungan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline