Lihat ke Halaman Asli

Teori Psikososial Erik Erickson

Diperbarui: 23 Oktober 2024   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Teori Psikososial yang dikemukakan oleh Erik Erikson adalah salah satu teori perkembangan manusia yang paling terkenal. Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang, yang dibagi ke dalam delapan tahap perkembangan. Setiap tahap berfokus pada krisis atau tantangan yang harus diselesaikan individu untuk mencapai perkembangan psikologis yang sehat. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi mengembangkan rasa percaya atau tidak percaya kepada lingkungan dan orang lain, terutama pengasuh. Jika bayi merasa kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan konsisten, mereka akan mengembangkan rasa percaya.

2. Tahap Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)

Anak mulai mengembangkan kemandirian dan otonomi. Jika diberikan dukungan untuk eksplorasi dan otonomi, anak akan tumbuh percaya diri. Jika tidak, anak bisa merasa malu atau ragu akan kemampuan mereka.

3. Tahap Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Pada usia ini, anak-anak mulai mempelajari keterampilan perencanaan dan inisiatif. Mereka mulai mengambil lebih banyak peran aktif dalam kegiatan bermain. Jika dibiarkan berinisiatif, mereka akan merasa kompeten. Jika dihambat, mereka bisa merasa bersalah atau tidak mampu.

4. Tahap Kerajinan vs Rasa Rendah Diri (6-12 tahun)

Anak mulai masuk ke dunia sekolah dan belajar bekerja sama, menyelesaikan tugas, dan memahami struktur sosial. Jika berhasil, mereka akan merasa produktif dan mampu; jika tidak, mereka bisa merasa rendah diri atau gagal.

5. Tahap Identitas vs Kekacauan Identitas (12-18 tahun)

Pada masa remaja, individu menghadapi tantangan dalam menemukan identitas diri. Mereka mulai mengeksplorasi siapa mereka dan peran mereka dalam masyarakat. Kegagalan dalam membentuk identitas yang stabil dapat menyebabkan kebingungan atau kekacauan identitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline