Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Kebhinekaan di Desa Kemiri Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur

Diperbarui: 17 Oktober 2022   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 Penyampaian materi di Kemiri Resort/dokpri

Desa kemiri merupakan salah satu destinasi wisata yang berada bagian Barat Jember, tepatnya di lereng Gunung Argopuro yang terkenal dengan air terjun tancak. Adapun alasan Desa kemiri menjadi salah satu tempat wisata adalah karena memiliki potensi yang bernilai tinggi, tempat yang strategis dimana hawanya yang sejuk, serta berlatar dengan semangat pluralitas, kebersamaan, kegotongroyongan, dan pelestarian lingkungan hidup dengan bertumpu pada kearifan lokal. Selain karena air terjun tancaknya, Desa Kemiri juga terkenal dengan edukasi wisata (eduwisata) penghasi kopi Arabika dan Robusta dengan ketinggian 600 -- 1250 mdpl. Terdapat juga UKM di bidang produksi jamur tiram putih dengan bahan dasar kulit kopi, produksi asap cair untuk minyak atsiri, produksi bibit kopi arabika dan robusta, sayuran segar, serta UKM lainnya yang menghasilkan produk makanan kemasan. Potensi selanjutnya ialah destinasi wisata yang dapat dikunjungi di Desa Wisata Kemiri yakni Kemiri Resort, JCC (Jember Coffee Center), Wisata Kebun Jeruk, Wisata Kebun Kopi, Wisata Industri Kreatif, Cafe Sawah, Wisata Museum Banjir Bandang, Kemiri Adventure (Trail, MTB).

Sabtu (2/10), telah dilaksanakan kebhinekaan tentang inovasi pengembangan daerah yang diselenggarakan oleh Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember. Kegiatan ini dilakukan secara offline di Desa Kemiri Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh 19 mahasiswa inbound, satu (1) Dosen Pembina Lapangan, satu (1) mentor, dan lima (5) narasumber. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang inovasi dan kreativitas serta mengenalkan kepada mahasiswa bagaimana proses tahapan dalam menginovasi suatu daerah dengan meningkatkan pemanfaatan potensi daerah yang ada. Tim Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Jember mengundang lima (5) Narasumber sebagai pembicara pada kegiatan kebhinekaan ini.

Kegiatan kebhinekaan ini terdiri atas beberapa sesi, sesi pertama adalah pemberian instruksi selama kegiatan berlangsung dan penyampaian materi terkait Kemiri Resort. Penyampaian materi ini disajikan dalam bentuk lisan dan dijelaskan langsung oleh kelima Narasumber yang merupakan Tim Pembentuk Desa Kemiri. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua ialah penyampaian materi terkait sungai kali putih dan melakukan diskusi kecil seputar penjelasan sejarah yang telah diberikan. Lalu, sesi ketiga adalah penyampaian materi tentang kopi yang dihasilkan di Desa Kemiri. Tepatnya penyampaian materi dilakukan di JCC (Jember Coffee Center). Dan sesi keempat adalah penyampaian materi terkait tanaman yang disampaikan di kebun anggrek serta dilanjutkan makan siang bersama.

Penjelasan terkait potensi yang dimiliki Desa Kemiri yang disampaikan oleh kelima Narasumber secara garis besar membahas tentang sejarah terbentuknya Desa Kemiri, pemajuan potensi daerah, pemberdayaan masyarakat, pengembangan daerah, dan pemanfaatan potensi dengan bertanggungjawab. Singkatnya, di Kemiri Resort terdapat taman, rumah kuno, dan gazebo. Tempat tersebut cocok untuk bersantai bersama keluarga menikmati suasana taman yang dilengkapi fasilitas permainan anak. Selain itu, pada JCC (Jember Coffee Center) dijelaskan secara detail terkait kopi, mulai dari proses pemilihan biji kopi; roasting biji kopi; serta cara membuat kopi ala cafe milenial. Dengan begitu, kemampuan mahasiswa dalam berbisnis kopi semakin meningkat. Terakhir di kebun anggrek, dimana terdapat rumah dan tempat khusus berbagai jenis dan warna anggrek. Disana juga dijelaskan sekilas terkait tempat tersebut.

Gambar 2 Penyampaian materi di Sungai Kali Putih/dokpri

Gambar 3 Penyampaian materi di JCC (Jember Coffee Center)/dokpri

Gambar 4 Kebersamaan Narasumber dan Peserta/dokpri

Dengan penjelasan yang diberikan oleh kelima Narasumber yang sangat bermanfaat, bukan hanya bagi mahasiswa namun juga bagi dosen yang mengikuti kebhinekaan. Setelah kebhinekaan ini, para peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang inovasi, tanggungjawab, solidaritas, kreativitas, serta kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu, mampu menjelaskan bahkan berbagi pengalaman dengan orang lain yang berada di sekitar masing-masing peserta.

Penulis : Sophia Glory Odelin Siahaan

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline