Berita online saat ini menjadi salah satu portal informasi yang digemari masyarakat, akses mudah dan berita faktual menjadi salah satu dari beberapa alasannya. Lalu, bagaimana jurnalis situs berita online dapat membuat dan mengunggah berita dengan cepat?
Dilansir dari situs alexa.com pada 3 Mei 2020, 5 situs berita online yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia antara lain Okezone.com, Tribunnews.com, Grid.id, Kompas.com, dan Detik.com.
Rata-rata pengunjung menghabiskan waktu sebanyak 5-7 menit ketika mengakses situs tersebut. Detik.com menjadi situs dengan rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjuk sekitar 7 menit 8 detik. Dengan cepatnya berita yang diunggah, apa kemampuan yang harus dimiliki oleh jurnalis berita online?
Dalam kesempatan berbincang dengan Elza Astari Retaduari, Asisten Redaktur di Detik.com, beliau membahas banyak hal mengenai perjalanan menjadi jurnalis berita online. Salah satu hal yang cukup sering dibahas adalah ketangkasan jurnalis.
Ketangkasan Jurnalis
Elza menyebutkan bahwa seorang jurnalis online harus memiliki mental dan fisik yang kuat. Mental yang kuat menjadi highlight karena tuntutan berita yang harus diunggah dengan cepat, tekanannya yang lumayan besar, belum lagi kendala di lapangan yang tidak menentu. Bahkan, ia bercerita bahwa tak jarang jurnalis yang baru satu hari bekerja akan memilih untuk resign
"Kalo udah ngelewatin tiga bulan berarti bisa ngelewatin."
Mengapa demikian? Hal itu karena berita online harus mempertahankan kecepatan mengunggah atau mengupdate suatu berita. Di Detik.com, kecepatan bukan satu-satunya hal yang utama. Kecepatan dan keakuratan harus seimbang, sehingga berita yang diunggah tidak hanya harus cepat namun juga tepat.
Seberapa Cepat?
Elza menjelaskan, kecepatan suatu berita harus diunggah tergantung dari seberapa penting isu tersebut untuk masyarakat. Tak jarang jurnalis berita online mendengarkan konferensi pers atau wawancara sembari mengetik berita, atau di antara jurnalis detik.com, dikenal dengan istilah tikpet (ketik cepet). Cara ini digunakan ketika suatu isu sangat penting dan harus segera diunggah. Bahkan, sebelum konferensi atau wawancara dimulai, jurnalis sebisa mungkin sudah membuat template berita.
"4 paragraf gapapa, yang penting akurat."
Elza menambahkan bahwa jurnalis tetap harus merekam jalannya wawancara atau konferensi pers sebagai back up.
Multitasking
Tidak hanya mengetik cepat dan merekam, jurnalis berita online juga seringkali membantu satu sama lain. Ketika ada pertanyaan yang belum terjawab, jurnalis berita online juga akan bertanya. Tak jarang jurnalis juga mengikuti wawancara sembari menerima panggilan dari kantor, mengingatkan hal yang harus diambil ketika wawancara berlangsung.