Anak-anak adalah generasi penerus, harapan masa depan, dan aset berharga bagi suatu negara. Mereka adalah individu-individu muda yang sedang mengalami masa tumbuh dan berkembang. Setiap individu memiliki potensi unik luar biasa, maka yang perlu diperhatian yaitu mereka memerlukan perlindungan serta kasih sayang dari orang yang lebih dewasa khususnya orang tua/keluarga.
Anak-anak adalah cerminan dari orang-orang terdekat, dan bagaimana kita memperlakukan mereka akan menentukan masa depan baik buat si anak maupun untuk lingkungan. Oleh karena itu lahirnya manusia muda yang masih dalam proses mengenal dunia harus diberikan bimbingan dan pemenuhan hak atas hidup yang menjadi suatu kebutuhannya.
Sebagai bentuk upaya mengajak masyarakat untuk peduli terhadap setiap anak maka pemerintah menetapkan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) juga dirayakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, dengan penyelenggaraan puncak Hari Anak Nasional tingkat Kota Semarang yang ke-40 tahun 2024. Acara ini berlangsung di tempat wisata Tugu Dandang, Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Banyak sekali pengunjung atau peserta yang datang di acara, mulai dari anak-anak hingga orang tua pada hari sabtu, 10 Agustus 2024 yang berlangsung mulai dari pagi hingga siang. Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan usia yang diisi dengan kegiatan beragam, mulai dari lomba memasak, pentas seni, dan ada juga berkunjung ke stand-stand salah satunya stand dolanan anak dari komunitas Kampoeng Hompimpa Regional Semarang.
Komunitas ini memfasilitasi alat-alat permainan rakyat dan tradisional kepada anak-anak yang dirasa zaman sekarang tidak semua anak terfasilitasi dan atau pernah memainkan permainan tradisional melainkan lebih sering bermain permainan modern seperti game online. Banyak sekali pengunjung mulai dari anak-anak usia dini, usia SD hingga SMP, dan antusias orang tua bersama anaknya untuk bermain permainan tradisional. Stand dolanan anak semakin ramai dengan dibersamai teman-teman mahasiswa PKKM Permainan Tradisional PJKR FIK UNNES, yang diketuai oleh Tegar.
Hompimpa bersama mahasiswa PKKM saling bersinergi untuk memberikan pengenalan dan edukasi permainan tradisional kepada pengunjung khususnya anak-anak. Selain itu jalinan bermain orang tua dengan anak menjadikan kesempatan yang bisa dilakukan untuk memberikan pendidikan, keharmonisan, dan kebahagiaan. Permainan yang difasilitasi ada engklek, lompat, tali, egrang, dan masih banyak lagi permainan yang lainnya. Menurut salah satu pengunjung "Kegiatan komunitas ini bagus sekali, selain bisa memberikan kesempatan bermain, juga bisa memberikan edukasi dan kebahagiaan buat anak-anak". Memang melalui permainan tradisional dapat melatih kreatifitas anak, meningkatkan kemampuan sosial, pendidikan karakter, hingga pengembangan gerak yang dapat dicapai secara optimal.
Tema acara yaitu Anak Hebat Siap Lawan Stunting, kali ini diperingati untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dengan memperingati Hari Anak Nasional diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan penuh kasih bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H