Lihat ke Halaman Asli

Fergusoo

Wiraswasta

Anies dan Apresiasi Tenaga Medis

Diperbarui: 18 Maret 2020   03:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto (Tirto.id)

Wabah covid-19 memang telah menyandera kita semua. Anak-anak sekolah diliburkan, para pekerja bekerja dari rumah (work from home), pariwisata untuk sementara waktu ditutup dan transportasi massal juga akhirnya berangsur-angsur dikurangi.

Tujuan ini semata-mata untuk mengurangi kerumunan massal yang diduga dapat memicu penyebaran corona lebih cepat. Tak ayal fenomena yang disebut social distancing ini pun menimbulkan banyak kerugian dan kesenjangan sosial yang perlu kita sikapi bersama.

Sampai saat ini, wabah corona telah menyentuh 117 kasus secara nasional. Kota yang paling terdampak corona adalah DKI Jakarta.

Sebagai ibu kota negara, Jakarta memang menjadi pintu masuk utama para turis asing yang datang ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan data yang telah dikeluarkan Tim Penanganan Khusus Pandemi covid-19 bahwa kota penyumbang terbesar korban corona berada dan berasal dari Jakarta.

Masalah ini sontak membuat Anies  Baswedan, Gubernur DKI Jakarta untuk mengambil kebijakan yang dianggap oleh beberapa kalangan, ia telah memanfaatkan situasi ini untuk panggung nasional 2024.

Di tengah gunjang-ganjing kebijakan Anies, saya rasa itu adalah ranah politik yang seharusnya tidak boleh terlalu dikedepankan. Keutamaan dari wabah ini adalah bagaimana penanganan pasien yang telah dinyatakan positif dan akan seperti apa pencegahannya sehingga tidak menularkan ke yang lain.

Walaupun topik ini paling populer untuk diangkat ke meja redaksi pemberitaan, sebagian manusia yang berprofesi sebagai tenaga medis malah diabaikan untuk didukung. Mereka jauh dan luput untuk diberikan dukung moral dan moril.

Sebagai pilar utama yang paling banyak berperan untuk menangani pasien positif corona, sejatinya mereka jugalah orang yang paling rentan untuk tertular. Misalnya saja saat perawat atau dokter melakukan cek tekanan darah, suhu tubuh, dan mendengar denyut jantung menggunakan stetoskop.

Tindakan ini sebenarnya adalah proses awal mula yang dapat menjangkitinya. Penyataan ini juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Anies, Gubernur Jakarta beberapa waktu silam.

Menurut Anies dalam laman Tirto.id, tenaga Medis adalah kelompok yang paling tentan terinfeksi virus corona. Hal tersebut karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan pasien dirumah sakit, faskes dan klinik.

Tenaga medis yang telah menjadi korban corona juga telah ada. Melansir CNN Indonesia, tenaga medis yang meninggal karena covid-19 di Jakarta berasal dari provinsi Jawa Barat adalah seorang perawat. Hal tersebut disebabkan karena melakukan kontak langsung dengan pasien positif corona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline