Pengantar
Ajang Pencarian Bakat yang menjaring para putri-putri terbaik bangsa semalam digelar. Mereka akan diuji, dinilai dan ditantang untuk bisa menjadi Puteri Indonesia yang akan mewakili bangsa kita dalam ajang-ajang internasional seperti Miss Universe dan sekaligus menjadi representatif dari wanita-wanita Indonesia yang ada diera ini.
Tuntutan dan harapan kepada seorang Puteri Indonesia sangatlah tinggi. Selain memiliki tubuh yang ideal, wajah yang cantik, rupa yang elok dan paras yang berkharisma juga adalah tuntutan luar yang mesti ada.
Dari dalam diri mereka diharapkan memiliki inner beauty sebagai Perempuan Indonesia yang memiliki jiwa revolusioner pun mampu menorobos stigma akan pandangan kaum patriarki dan tradisionalis terhadap lemahnya dan domestikasi yang disematkan kepada kaum perempuan.
Ajang ini sudah beberapa kali digelar dan telah menghasilkan Puteri Indonesia yang cerdas nan rupawan. Mengutip Tirto.id, Ajang kontes kecantikan tahunan yang digagas oleh pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo ini sudah diadakan sejak tahun 1992.
Setelahnya, sejumlah kontes kecantikan serupa bermunculan, beberapa di antaranya ialah Miss Indonesia yang mulai diselenggarakan MNC Group sejak tahun 2005, Miss Earth Indonesia yang diinisiasi sejak 2013 oleh Yayasan El John Indonesia, dan Miss Grand Indonesia yang baru akan dimulai tahun 2018 oleh Yayasan Dharma Ganitra Indonesia.
Lalu sebelum memasuki babak akhir, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada para finalis. salah satu finalis dalam jajaran Top 6, Kalista Iskandar tak berhasil melafalkan Pancasila dengan sempurna.
Seketika, namanya pun langsung viral. Disoroti media, warganet pun memberikan komentar beragam. Ada yang menyanjung pun ada juga yang menuding bahwa Kalista Iskandar tak layak menjadi finalis Puteri Indonesia apalagi menjadi juara. Alhasil, kompetisi ini tidak berhasil ia raih. Pemenangnya jatuh kepada Maulida Putri
Refleksi dari Kalista Iskandar
Apa yang semalam terjadi bagi saya adalah hal biasa saja. Panggung itu memang dengan sekejap mampu menimbulkan rasa tegang dan nervous (gugup). Dalam rasa tegang, terkadang kita akan merasa tertekan dan memperlambat daya ingat di otak.
Melansir Healthline dalam laman Tirto.id, gugup adalah perasaan yang timbul karena tubuh merasakan stres. Tubuh akan merespons dengan melawan dari ancaman stres dengan meningkatkan produksi hormon adrenalin dalam tubuh.