Shin Tae-yong (STY) melakukan blunder fatal yang berakibat Timnas Indonesia gagal meraih status sebagai juara grup A. Meski meraih hasil positif dengan mengalahkan tim tuan rumah Filipina, tetapi pada akhirnya Thailand berhasil menyalip Timnas Garuda ditikungan terakhir.
Selama 90 menit jalannya pertandingan, beberapa kali terjadi pergeseran posisi di puncak klasemen, dan pada akhirnya gol Teerasil Dangda dimenit ke-90 memantapkan posisi Thailand di puncak klasemen.
Thailand berhasil menaklukkan Kamboja dengan skor 3-1, sementara Timnas Indonesia mengalahkan Filipina dengan skor tipis 2-1.
Dengan hasil akhir ini, Thailand dan Indonesia sama-sama mengemas 10 poin, hanya saja tim Gajah Perang unggul dalam hal selisih gol. Selanjutnya pada babak semifinal, Thailand menunggu lawan runner up grup B dan Timnas Indonesia akan menantang juara grup B.
Baru kali ini Timnas Indonesia meraih hasil kemenangan tetapi rasanya seperti menelan kekalahan. Hal ini disebabkan karena Timnas Garuda punya kans untuk meraih predikat sebagai juara grup A, tetapi kesempatan itu lepas begitu saja.
Blunder Coach STY, harus dibayar mahal, karena pada akhirnya Timnas Garuda hanya menempati posisi runner up grup.
Dengan status sebagai runner up grup A, besar kemungkinan Timnas Indonesia akan menghadapi lawan kuat Vietnam. Vietnam yang dilaga terakhir hanya melawan Myanmar, diprediksi akan meraih kemenangan dan keluar sebagai pemuncak klasemen grup B.
Andai boleh memilih lawan di babak semifinal, tentu saja pilihan terbaik adalah Singapura atau Malaysia, karena kedua lawan tersebut merupakan pilihan masuk akal melihat kondisi Timnas Indonesia saat ini yang kurang ideal.
Melihat performa Timnas Indonesia dalam 4 laga babak penyisihan grup A, kualitas skuad asuhan Coach STY masih di bawah tim asuhan pelatih Park Hang-seo.
Bukan bermaksud pesimis atau meremehkan Timnas Indonesia, tapi kita berbicara fakta dan realita di atas lapangan.