Penampilan gemilang yang ditampilkan oleh pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dalam dua edisi terakhir turnamen badminton BWF memunculkan optimisme baru, bahwa sektor ganda campuran akan kembali menjadi sektor yang disegani.
Pasca pensiunnya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sektor ganda campuran Indonesia seperti kehabisan bensin di setiap turnamen BWF.
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang digadang-gadang sebagai "the next" Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tak dapat memenuhi ekspektasi.
Sejak tampil gemilang di sepanjang turnamen BWF tahun 2019 dan kemudian berhasil meraih gelar All England 2020, penampilan Praveen/Melati menurun drastis bagaikan "roaller coaster", setelah tampil buruk di Olimpiade 2020 Tokyo.
Bahkan pasangan ini, dikeluarkan dari pelatnas Cipayung per Januari 2022 karena dianggap tidak berprestasi selama 1-2 tahun pasca juara All England 2022.
Setelah lama tak mendengar prestasi dari sektor ganda campuran Indonesia. Kemudian, muncullah nama Rehan/Lisa, yang tampil mengejutkan di Prancis Open 2022 BWF Super 750.
Rehan/Lisa melaju hingga babak semifinal, sebelum dikalahkan pasangan asal Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, dengan rubber game, 21-17, 13-21 dan 12-21.
Namun yang perlu diapresiasi adalah perjuangan Rehan/Lisa untuk mencapai babak semifinal. Rehan/Lisa tampil gemilang sejak pertama, mereka berhasil mengalahkan pasangan yang lebih tinggi peringkatnya.
Pada babak pertama, Rehan/Lisa yang menempati peringkat ke-26 dunia mengalahkan pasangan peringkat ke-12 asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, dengan straight set, 21-14 dan 21-10.
Kemudian di perempatfinal Prancis Open, Rehan/Lisa berhasil mengalahkan pasangan tuan rumah yang menempati peringkat ke-7, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan rubber game, 14-21, 21-15 dan 21-17.