Lihat ke Halaman Asli

Ari Sony

TERVERIFIKASI

Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

3 Alasan Menolak Ricky Kambuaya Main di Indonesia

Diperbarui: 1 Februari 2022   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ricky Kambuaya usai cetak gol ke gawang Timor Leste. (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Ricky Kambuaya namanya kembali menjadi trending topic dikalangan pecinta sepakbola tanah air. Dalam dua laga FIFA Matchday melawan Timor Leste, Ricky Kambuaya selalu mencetak gol di setiap pertandingan.

Di laga pertama lawan Timor Leste, gol dari Ricky Kambuaya membangkitkan semangat Skuad Garuda untuk melakukan "comeback" dan berbalik mengalahkan Timor Leste dengan skor 4-1.

Sementara di laga kedua, gol dari Ricky Kambuaya semakin mempertegas betapa hebatnya kualitas dari seorang Ricky Kambuaya. Pemain asal Sorong, Papua Barat ini membawa bola dari tengah dan beradu sprint dengan pemain Timor Leste dan diakhiri dengan tembakan akuratnya yang membobol gawang Timor Leste, yang dijaga Junildo Pereira. Akhirnya tim asuhan Coach Shin Tae-yong (STY) menang telak atas Timor Leste dengan skor 3-0.

Sejak menjalani debut resmi bersama skuad merah-putih di Playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan, Ricky Kambuaya menjelma menjadi jenderal lapangan tengah Timnas Indonesia yang tak tergantikan. Perannya begitu sentral baik saat menyerang maupun bertahan.

Di Piala AFF 2020, Ricky Kambuaya terpilih menjadi Man of the match sebanyak dua kali, yang pertama saat Timnas Garuda mengalahkan Kamboja dan di pertandingan lainnya saat melawan Thailand di final leg kedua Piala AFF. Hal ini menunjukkan betapa berpengaruhnya kehadiran sosok Ricky Kambuaya, bagi tim asuhan Coach STY selama Piala AFF 2020.

Coach STY memberi kepercayaan besar kepada Ricky Kambuaya. Pemain asal Persebaya Surabaya ini selalu dipercaya, bermain sebagai pemain inti dan ia jarang sekali tergantikan oleh pemain lain. Bahkan dalam 8 laga Piala AFF 2020, Ricky Kambuaya hanya digantikan oleh pemain lain sebanyak dua pertandingan, saat lawan Singapura di Semifinal leg kedua dan lawan Thailand di final leg pertama. Setelah Ricky Kambuaya ditarik keluar lini tengah Timnas Indonesia menjadi keropos.

"Salah satu ciri khas Ricky Kambuaya adalah ketika bajunya sudah dilingkis (digulung) ke atas, disitulah aura permainannya semakin terlihat gacor"

Dengan segala kemampuan yang ia miliki saat ini, sudah selayaknya Ricky Kambuaya tidak lagi bermain di Liga Indonesia. Ada 3 alasan menolak pemain berusia 25 tahun ini, bermain di Liga Indonesia.

1. Layak Bermain di Liga Jepang dan Liga Korea

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline