Lihat ke Halaman Asli

Ari Sony

TERVERIFIKASI

Bung Arson, Pengamat dan Pemerhati Olahraga Khususnya Sepakbola

Fakhri Husaini Pelatih Berpotensi yang Nasibnya Kini Tak Jelas

Diperbarui: 29 Desember 2019   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini. (Foto: PSSI)

Dalam sebuah perusahaan, organisasi, maupun suatu perkumpulan yang melibatkan orang banyak, apabila seorang pimpinan atau ketua mengambil keputusan atau kebijakan pasti akan menimbulkan pro dan kontra, serta yang paling pahit ada yang dirugikan. Sebuah keputusan atau kebijakan diambil, biasanya setelah melakukan pengamatan dan evaluasi ada yang salah dalam pengelolaan perusahaan atau organisasi tersebut.

Terkadang yang terkena imbas bisa orang lain, padahal yang melakukan kesalahan bukan orang tersebut. Contoh, pak Broto sering tidak ikut kerja bhakti RT dan tidak ada sanksi. Kemudian, agar pak Broto jarang absen kerja bhakti, Ketua RT memutuskan akan memberi denda kepada kepala keluarga yang tidak berangkat kerja bhakti dengan denda Rp. 100 ribu rupiah apapun alasannya.

Disisi lain, pak Beni orang yang tertib tidak pernah absen kerja bhakti, kemudian karena ada urusan keluarga, pak beni tidak berangkat kerja bhakti sebanyak dua kali dalam sebulan. Sehingga pak Beni, harus bayar denda Rp. 200 ribu rupiah. 

Kebijakan ini, sebenranya tidak adil untuk pak Beni, tetatpi karena sudah diputuskan bersama, mau tidak mau atau suka tidak suka pak Beni tetap harus menerima sanksi resiko yang dia terima.

Hal seperti ini, yang saat ini dirasakan oleh mantan pelatih timnas Indonesia U-19 tahun Fakhri Husaini. Pada tahun 2017, saat mengarsiteki David Maulana dkk, di timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini berhasil membawa timnas garuda muda lolos ke Piala Asia U-16 tahun 2018 di Malaysia. Setahun berselang membawa timnas garuda muda sukses menjadi kampiun juara AFF U-16 tahun 2018 saat Indonesia menjadi tuan rumah di Sidoarjo, Jawa Timur.

Prestasi tak kalah mentereng, yang ditorehkan Fakhri Husaini ketika hampir membawa Bagus Kahfi dkk, lolos ke piala dunia U-17 tahun 2019. Sayangnya di babak perempatfinal Indonesia harus takluk dari Australia dengan skor tipis 2-3. Mimpi lolos ke piala dunia U-17 pun sirna. Setelah kejuaraan Piala AFC U-16, kontrak Fakhri berakhir.

Setelah sukses bersama, timnas Indonesia U-16 nasib Fakhri digantung oleh PSSI. Akhir tahun 2018, semua pelatih kategori timnas U-16, timnas U-22 dan timnas senior telah terisi. Slot yang tersisa adalah kursi pelatih timnas U-19, pada saat itu Fakhri merasa belum dihubungi oleh PSSI.

Apakah saat itu nasib Fakhri digantung, karena nekad hadir dalam acara Mata Najwa?

Entahlah, tapi yang jelas Fakhri sempat membeberkan bahwa ada tiga pengurus PSSI termasuk Ratu Tisha Sekjen PSSI melarang Fakhri hadir dalam acara Mata Najwa, yang bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 1" (28/11/2018).

Masih kosongnya slot kursi pelatih U-19, yang membuat banyak netizen tergerak untuk meminta kepada PSSI menjadikan Fakhri Husaini sebagai pelatih timnas Indonesia U-19

Akhirnya Februari 2019, Fakhri diangkat untuk melatih timnas Indonesia U-19. Setelah diberikan kepercayaan Fakhri langsung bekerja dengan tim. Hasilnya dalam Piala AFF U-18 tahun 2019 di Vietnam, timnas Indonesia U-18 yang tampil impresif hanya meraih posisi ketiga. Hasil ini, diluar dugaan karena dengan permainan cantik nan indah yang diperlihatkan Bagus Kahfi dkk, Indonesia layak untuk menjadi Juara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline