Sobat Ambyar merupakan nama komunitas penggemar penyanyi campur sari Didi Kempot. Komunitas ini semakin menunjukkan eksistensi seiring semakin naiknya popularitas Didi Kempot. Ya Didi Kempot seperti mendapatkan kejayaan kembali di Tahun 2019 ini. Karena popularitas ini, Didi Kempot mendapat sebutan "Lord Didi". Eksistensi komunitas Sobat Ambyar salah satunya melalui media sosial Instagram, dengan akun @sobatambyar. Ada sebutan "Sad Boys" untuk penggemar laki-laki, dan "Sad Girls" untuk para penggemar Didi Kempot yang perempuan, Karena lagu-lagu Didi Kempot mengisahkan tentang kesedihan dan patah hati. Sehingga Didi Kempot mendapatkan julukan "Godfather of Broken Heart".
Awal mula nama Didi Kempot kembali meroket di Tahun 2019, setelah Didi Kempot tampil live di Taman Balekambang Solo pada tanggal 9 Juni 2019. Dan kemudian saat Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) di Wedang Gulo Klopo Solo bang goffar Hilman melakukan ngobam minggu malam, 14 Juli 2019. Ngobrol santai tersebut dan disertai dengan menyanyikan lagu hits didi kempot dihadiri oleh 1500-an penonton. Sejak Ngobam dengan Didi Kempot di upload di channel youtube tanggal 20 Juli 2019. Nama Didi Kempot langsung mendadak viral di jagad raya sosial media. Segala kalangan dan usia mengunjungi channel youtube untuk mendengarkan lagu-lagu Didi Kempot. Bak mendapatkan durian runtuh, berbagai tawaran manggung dan konser sampai sekarang membanjiri dalam list manajemen Didi Kempot.
Lagu-lagu Didi Kempot yang bertemakan patah hati seakan-akan menyihir semua kalangan. Dan tentunya lagu andalannya, yang berjudul "pamer bojo", "Cidro" dan "Kalung Emas". Tidak hanya menghipnotis dalam menyanyi saja, wabah Didi Kempot dan sobat ambyar juga menular dalam aksi Demonstrasi Mahasiswa terhadap DPR beberapa waktu lalu disejumlah kota besar, banyak spanduk lucu dan menggelitik dalam aksi tersebut. Beberapa contohnya : "Rezim Cidro, Rakyat Ambyar", "Cukup Atiku Wae Sing Ambyar Negoroku Ojo", "DPR medot janji patah hati tetap aksi", "DPR, opo salahku kowe tego mblenjani janji" dan masih banyak spanduk aksi lainnya.
Didi Kempot tidak pernah menyangka bahwa lagu campursari karyanya yang biasa digemari orang-orang berumur, bakal digandrungi anak-anak muda. Ini merupakan sinyal positif bagi seniman untuk terus berkarya, terutama generasi mudanya agar budaya lokal tradisional bisa menyatukan masyarakat dan terus eksis di negeri sendiri. Tahun 2019 merupakan eksistensi Didi Kempot di dunia musik selama 30 tahun, sebagai bentuk penghargaan akan karya Didi Kempot para sobat ambyar atau netizen yang berkomentar di channel youtube berharap Didi Kempot dapat melangsungkan konser tunggal di Stadion Bersejarah Indonesia yaitu Gelora Bung Karno Jakarta. Harapan dari sobat ambyar dan netizen tentunya bisa menimbulkan patah hati, karena hal ini sulit terealisasi tanpa ada niatan dari promotor musik kelas kakap untuk mewujudkannya. Karena biaya konser tunggal di GBK akan sangat tinggi bisa mencapai miliaran rupiah. Sebagai gambaran konser artis mancanegara Westlife di Palembang kemarin, menghabiskan biaya 6 Milyar lebih. "Itu Rp6 miliar cuma untuk Westlifenya. Belum sewa stadion, perizinan, hotel, sewa jet pribadi dan Mercedes S Class yang digunakan Westlife di Palembang. Sound, lighting, LED, banyak yang sudah kita keluarkan tapi kita rugi Rp5 miliar," ujar Rendy selaku presiden Direktur Neutron Live Asia dikutip dari https://today.line.me/id. Untuk mewujudkan konser Didi Kempot di GBK, fans Lord Didi sampai membuat petisi Dukung Didi Kempot Konser di GBK di website change.org sampai tanggal 15 Oktober 2019 pukul 03.37 wib sudah ada 91 yang menandatangani.
Jika melihat antusiasme saat ini, tentu sah-sah saja harapan sobat ambyar tersebut, karena dalam setiap konser Didi Kempot disejumlah daerah selalu penuh sesak dengan kehadiran penonton.
Ada baiknya sobat ambyar untuk selalu menyupport Didi Kempot dalam berkarya tidak hanya saat ini saat Didi Kempot sedang di puncak. Karena apabila sobat ambyar selalu bersama Didi Kempot, tentu ini akan menjadi nilai tambah dimata promotor musik kelas kakap.
Harapan untuk menggelar konser tunggal Didi Kempot di GBK bukan hanya isapan jempol, tapi bisa terlaksana. Jika biaya tinggi jadi kendala promotor untuk menggelar konser Didi Kempot di GBK, maka alternatif lain bisa menggelar konser Didi Kempot di Stadion lain minimal berkapasitas 40 ribu penonton. Semoga saja terwujud sebagai penghargaan "Lord Didi Kempot" dalam 30 tahun berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H