Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Psikologi [7] Perspektif Humanistik Psikologi

Diperbarui: 19 Juli 2019   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: Study.com

Psikologi Humanistik melihat individu dari perspektif holistik dan memberikan banyak tekanan pada konsep-konsep seperti aktualisasi diri, kehendak bebas dan self-efficacy. Alih-alih berfokus pada keterbatasan individu, tujuan mazhab pemikiran ini adalah untuk memfasilitasi orang menyadari potensi mereka sepenuhnya dan meningkatkan kehidupan mereka.

Juga disebut sebagai Humanisme, aliran pemikiran ini muncul sekitar tahun 1950-an, sebagai reaksi terhadap teori behaviourisme dan psikoanalisis yang lazim pada saat itu. Fokus psikoanalisis adalah menganalisis pola-pola tak sadar yang memengaruhi perilaku, sedangkan behaviorisme menganalisis proses pengkondisian yang mengatur perilaku. 

Perspektif humanistik menganggap psikoanalisis dan behaviorisme sebagai fokus yang sangat sempit dan pesimis karena penekanannya pada emosi tragis atau pikiran negatif. Perspektif humanistik telah memberikan dimensi yang sama sekali baru untuk studi perilaku manusia yang cukup komprehensif dan holistik.

Fokus Utama Perspektif Humanistik

Pendekatan humanistik menekankan pada potensi individu dan banyak kepentingan telah diberikan pada aktualisasi diri dan pertumbuhan. Premis dasar di mana teori ini dibentuk adalah bahwa semua manusia adalah diri batiniah itu baik, tetapi masalah sosial dan mental membuat mereka benar-benar menyimpang dari diri sejati mereka.

Penekanan utama lain dari teori ini adalah bahwa manusia menggunakan kehendak bebas mereka untuk mengejar aspirasi mereka dan mencapai tujuan jangka panjang mereka. Manusia dipengaruhi oleh motivasi untuk tumbuh dan menyadari potensi mereka sepenuhnya. Orang mencari cara baru untuk mencapai pertumbuhan, mempelajari alternatif baru untuk mengejar ambisi mereka dan mencapai kesuksesan dalam hidup, mengalami aktualisasi diri dan pertumbuhan secara psikologis.

Latar Belakang Sejarah Perspektif Humanistik

Psikologi Humanistik selama tahap awal dipengaruhi oleh pemikiran ahli teori seperti Maslow dan C. Rogers. Pemikir lain yang juga berkontribusi besar pada aliran pemikiran ini adalah Erich Fromm dan Rollo May.

Abraham Maslow pada tahun 1943, menerbitkan Teori Motivasi Manusia dalam Tinjauan Psikologis, di mana ia menyebutkan tentang "Hierarki Kebutuhan". Selama 1950-an kemudian, Abraham Maslow bersama dengan sekelompok pemikir psikolog mencapai pada konsensus tentang perlunya organisasi profesional yang berfokus pada pendekatan humanistik. Pendekatan humanistik untuk psikologi berfokus pada tema-tema seperti aktualisasi diri, individualitas, kreativitas dan banyak lagi tema terkait.

Carl Rogers pada tahun 1951 menerbitkan Terapi yang Berpusat pada Klien, di mana fokusnya adalah pada humanisme dan pendekatan yang berfokus pada klien dalam terapi. Asosiasi Amerika untuk Psikologi Humanistik secara resmi didirikan pada tahun 1962 dan pada tahun 1971 psikologi humanistik diakui sebagai divisi APA. 

Menurut Abraham Maslow, dalam salah satu karyanya yang diterbitkan "Menuju Psikologi Menjadi" yang diterbitkan pada tahun 1962, psikologi humanistik dipandang sebagai kekuatan ketiga setelah kekuatan pertama yang behaviourisme dan kekuatan kedua yang merupakan analisis psiko menurutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline