Perspektif Psikodinamik: Sesuai pendekatan Psikodinamik, perilaku manusia adalah hasil dari peran yang dimainkan oleh berbagai kekuatan psikologis dan pengalaman anak usia dini.
Teori ini memberikan banyak tekanan pada dinamika hubungan antara pikiran bawah sadar atau sadar dan juga menegaskan bahwa perilaku adalah hasil dari konflik internal yang membuat orang paling tidak memiliki kesadaran.
Teori ini dikemukakan oleh seorang mahasiswa kedokteran Sigmund Freud pada tahun 1874. Ia memperluas konsep Psikoanalisis di mana ia menyarankan bahwa proses psikologis terjadi sebagai akibat dari aliran energi psikoseksual yang disebut Libido di otak yang kompleks.
Kemudian, selama pertengahan 1940-an dan 1950-an, teori psikoanalisis dibangun dengan kontribusi dari para psikolog dan peneliti terkemuka seperti Carl Jung, A. Adler dan lain-lain.
Peran Penting Ketidaksadaran
Teori Psikoanalisis Freud didasarkan pada dua asumsi utama:
- Kemampuan mental manusia sebagian besar tidak disadari atau di luar kesadaran.
- Pengalaman masa lalu atau pengalaman masa kecil, mengatur perilaku seumur hidup kita atau bagaimana kita berhubungan satu sama lain dan mengelola perasaan kita.
Teori yang didalilkan oleh Freud didasarkan pada temuan penelitiannya dan pengamatan perilaku pasiennya yang menderita histeria. Menurutnya, pikiran bawah sadar kita atau pikiran yang tertekan, memengaruhi perilaku kita sehari-hari dan apa yang kita rasakan tentang diri kita sendiri maupun orang lain.
Baca juga : Pergaulan Bebas pada Remaja di Masa Pandemik Berdasarkan Teori Psikodinamika Sigmund Freud
Id, Ego, dan Superego
Freud mengelompokkan kepribadian menjadi tiga bagian yang berbeda - Id, ego dan superego. Id berhubungan dengan elemen bawah sadar, ego berhubungan dengan elemen bawah sadar dan sadar yaitu bagian yang masuk akal dan rasional dari kepribadian.
Sedangkan superego berhubungan dengan hati nurani yang dikembangkan pada tahap awal kehidupan dan diserap dari orang tua, jejaring sosial dan guru. Seperti ego, superego juga memiliki bagian yang tidak disadari dan yang disadari.