Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Puisi | Jalan Salib, Yesus Dibaringkan di Dalam Kubur

Diperbarui: 20 April 2019   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: Malcolm Guite

Di sini, di pusat semuanya masih.
Sebelum aduk dan gerakan duka kita.
Yang menanggung rasa sakit itu dengan ritme, ritual.
Sikap lega tak berguna yang indah.
Jadi kita mengurapi kulit yang tidak bisa dirasakan.
Menenangkan daging-Nya yang hancur dengan hati-hati.
Mencium luka yang kita tahu tidak bisa disembuhkan.
Dengan dupa aroma hanya udara kosong.
Dia memberkati setiap cinta yang menangis dan berduka.
Dan membuat kesedihan kita sakit dari kelahiran baru.
Cinta yang dituangkan dalam keheningan di kuburan tua.
Memperbarui bunga, merawat tanah kosong,
Tidak pernah hilang.
Dalam dirinya semua cinta ditemukan.
Dan ditaburkan bersama-Nya, benih di tanah yang kaya.

***
Solo, Jumat, 19 April 2019.  10:14 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline