Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Puisi | Tangisan Ibu Alam

Diperbarui: 18 Maret 2019   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: brian kirhagis

butuh waktu lama bagiku
untuk memperbaiki cara hidup kalian
karena kalian telah menjadi bermusuhan
aku tidak punya lagi untuk diberikan

tanahku penuh dengan sampah
anak-anakku terlantar
mereka hidup dalam ketakutan sangat
menonton teman-teman menghilang

kalian memperlakukan aku seperti lelucon
mencekikku dengan asap kalian
lepaskan aku dari pakaian apa pun
dan tinggalkan aku dengan musuhku

aku telah menjadi buatan manusia
yang melayani kalian seperti pelayan
tidak alami dan tidak murni
penyakit tanpa obat

apakah kalian tahu bagaimana perasaanku
lihat bekas luka yang aku sembunyikan
aku kehilangan hak dan suaraku
kalian meninggalkanku tanpa pilihan

aku dibentuk berdasarkan keserakahan
dalam kesakitan aku terisak dan berdarah
aku sudah terinfeksi
disalahgunakan dan diabaikan

apakah kalian mendengar aku menangis
aku sakit dan sekarat
kalian adalah terapiku
cintai aku dan bebaskan aku

anak-anakku, aku mencintai kalian
aku harap kalian juga mencintaiku
ibu kalian membutuhkan kalian sekarang
bantu aku, aku akan menunjukkan caranya

daur ulang dan hemat
perhatikan hak yang pantas aku dapatkan
dengar suaraku yang melemah
bantu aku mendapatkan kembali ketenanganku

tampaknya apa yang kalian lakukan
lebih berpengaruh pada kalian
aku ibu alam
bukan manusia pasti

kalian menjalani kehidupan yang kalian tiriskan
kalian menghirup udara yang kalian nodai
minumlah air tanah kalian
dan makan makanan yang kalian manja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline