Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Puisi | Api dan Tulang

Diperbarui: 16 Februari 2019   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: Donia Lilly

dalam hidup ini
kita terpahat
ke tulang
dibakar menjadi abu
dan abu kita
dibuang tanpa penyesalan
ke dalam empat angin

aku berharap aku bisa hidup
menemukan kenyamanan
di bawah sinar matahari

tetapi setiap sel di tubuhku
memberontak terhadap waktu
menangis melawan matahari
berbicara dalam bahasa roh
untuk satu-satunya tujuan
menciptakan kemarahan
melawan Tuhan

oh Tuhan ...
bagaimana Engkau
membuat kami demikian?
dan mengapa?
di atas segalanya
mengapa?

kita terbuat dari logam
dan pada akhirnya
paduan dengan matahari

nafas kita tertahan
untuk memicu api itu
didihkan
dan jika
keberuntungan menang
bangun setiap pagi
dalam kenyamanan
dan dengan senyum

mungkin senyum manis terakhir

***
Solo, Sabtu, 16 Februari 2019. 7:39
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline