Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Menata Imajinasi Kedamaian

Diperbarui: 29 Desember 2018   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: Robert Hooper/fineartamerica

suara dari kesuraman memanggil
"para penyair harus memberi kita
imajinasi kedamaian
untuk mengusir sungguh
bayangan bencana
damai, bukan hanya
tidak adanya perang"

namun  kedamaian, seperti puisi
tidak berada di depan sendirian
tidak terbayangkan sebelum dibuat
tidak bisa diketahui kecuali
dalam kata-kata pembuatannya
tata bahasa keadilan
sintaksis kebersamaan
dalam keberagaman

perasaan ke arah itu
samar-samar merasakan ritme
adalah yang kita miliki
sampai mulai terucap metafora
mempelajarinya saat kita bicara

garis kedamaian mungkin muncul
jika kita menyusun ulang
kalimat yang dibuat hidup kita
mencabut penegasan kembali
keuntungan dan kekuasaannya
mempertanyakan kebutuhan kita
meski dibutuhkan jeda lama

sebuah irama perdamaian
mungkin menyeimbangkan bobotnya
pada titik tumpu yang berbeda
kedamaian, kehadiran
medan energi yang lebih intens
daripada perang

mungkin berdenyut
bait demi bait ke dunia
masing-masing tindakan hidup
salah satu nyata ungkapannya
setiap kata getaran cahaya
pembentuk kristal kedamaian

***
Solo, Sabtu, 29 Desember 2018. 10:47
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline