Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Sungguh Bukan Untuk Dilupakan

Diperbarui: 20 November 2018   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Yaling Ng

tatkala engkau tersenyum padaku
mentari niscaya akan merasa gulana
karena tersaingi parasmu bercahaya

putih melati dan wangi kemuning
demikian pula meronanya mawar
menyertai ranum jingga pipimu

netramu yang jernih bening
begitu indah memesona selalu
siapa pun akan tertunduk
oleh ramah tatapmu

dengan apa engkau basuh wajahmu
sehingga berkilau laksana kencana
ingin aku membelainya sepenuh rasa

nafasmu seharum narwastu
membuai aku tuk menciummu

aku tak tahu entah kapan
gejolak ini membakar kalbu
cercah api begitu pelan menyala
meski tak nampak lidah cahayanya

sebuah asa nan lembut bersambut
di sini aku punya benih tulus cinta
yang kian tumbuh mekarkan asmara

apakah salah rasa yang aku punya
jika indah jelita bunga ada padamu
namun wanginya kuminta untukku

engkau menatapku dan aku memandangmu
aku mengangguk dan engkau tertunduk
tak tahu saat itu apa yang engkau harapkan
aku pun tak tahu apa yang aku tunggu
sedangkan apa yang ingin engkau katakan
melalui pandang kudengar dengan terang

engkau adalah kasih cinta pertamaku
yang mengajarkan aku makna rindu
tetapi jangan ajarkan aku lupa
yang tak ingin kutahu selamanya

bila engkau ingin melupakan aku
lebih baik engkau membunuhku
yang kuminta adalah kematian
dan sungguh bukan tuk dilupakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline