Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

lecturer

Kebebasan Ekspresi dan Logika dalam Puisi

Diperbarui: 2 November 2018   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: jendelasastra

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang menganut kebebasan ekspresi. Ungkapan cinta bisa disampaikan dengan kata-kata manis romantis, kata-kata lucu jenaka, apa adanya terkesan vulgar, atau sedikit satir menyindir.

pada paras kutangkap mendung
gumpalan gulana tak jua purna
meski telah selaksa kidung
coba silih kerisauan dinda ..... (romantis)

andai engkau disini

pasti aku sudah minta dikeroki

atau pijitan manja jari lentikmu

menyentuh nyaman tubuhku ..... (jenaka)

mencumbumu ...
bibirmu merekah indah penuh
kucumbu hangat tuk saling memagut
biarkan menarik keluar hasrat tubuh
dan cinta kita kian bertaut
..... (vulgar)

kudekap bayangan hampa

serta kukecup manis empedu

beribu kali kuucap tahan diri

tetapi kata terkulai tanpa makna ..... (menyindir)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline