Lihat ke Halaman Asli

Sonta Frisca Manalu

I'm falling in love

Bergerak Buat Tubuh Langsing dan Sehat

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1419931049640422603

Sampai saat ini masih saja ada orang yang kaget jika bertemu dengan saya. “Sepertinya pernah kenal. Siapa ya? Dulu badannya bongsor kan? Rahasianya apa?” Kalimat-kalimat tersebut yang biasanya akan memberondong saya kemudian.

Saya pun hanya tersenyum-senyum simpul sambil cium pipi kanan dan kiri. Saya tahu meskipun pertanyaan-pertanyaan tersebut belum sempat terjawab, pasti orang tersebut akan langsung curhat mengenai berat badannya yang semakin bertambah.Kurang lebih seperti itulah skenario yang sering saya jumpai.

Kalau sudah begini, saya pun akan memulai “workshop” kecil-kecilan alasaya. Sekitar empat tahun yang lalu, saya juga kelebihan berat badan. Tinggi saya hanya 158 cm, tetapiberat saya mencapai sekitar 70 kilogram.

Saya mulai sadar menderita kegendutan ketika saya berniat membeli celana jeans di sebuah department store. Biasanya ada satu brand di sana yang menyediakan ukuran XXL. Namun sayangnya, di hari itu jeans ukuran tersebut hanya mampu melewati paha saya. Kemudian oleh sang SPG saya disarankan untuk membeli jeans, khusus di gerai pakaian orang-orang berbadan besar. Ucapan tersebut membunuh hasrat makan saya.

Saya pun langsung berkomitmen untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, waktu itu saya belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang diet sehat. Saya pun menahan lapar siang dan malam. Hasilnya badan tak kunjung melangsing dan sakit maag pun menyerang. Oleh karena itu, saya pun mulai rajin membuka berbagai situs mengenai gaya hidup sehat. Seminar-seminar kesehatan pun sering kali saya jambangi. Dari sanalah saya mulai mengenal berbagai jenis diet, mulai diet Mayo, diet Medeterania, diet Baby Food, hingga Food Combining.





Dari sekian banyak situs yang saya kunjungi, ternyata kunci keberhasilan diet adalah menjaga pola makan secara konsisten. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan olahraga. Kombinasi dua halitu akan membuat tubuh langsing, bugar, dan sehat.

Move More

Tak perlu pikir panjang saya kemudian mendaftarkan diri pada sebuah pusat kebugaran yang tepat berada di sebelah kantor. Biasanya di pagi hari, saya menyempatkan dulu mampir ke sini, melakukan treadmill dan kemudian mencoba berbagai alat fitnes. Jika saya berkesempatan mampir di sore hari, saya akan mengikuti berbagai kelas, mulai dari kelas aerobik, hip-hop, zumba, yoga, hingga kelas sepeda.

Belly dance merupakan kelas yang paling sering saya hadiri. Saya mengikutinya bukan karena hanya termotivasi untuk mendapatkan perut yang rata, melainkan juga karena gerakannya yang seksi. Saya yang tidak memiliki dasar menari agak kesulitan mengikuti gerakan ala Ratu Cleopatra ini. But the show must go on. Semangatberolahraga bertambah ketika saya mendengarkan kinclingan logam yang berbunyi riuh ketika pinggul bergoyang.

Karena komitmen menjaga pola makan dan olahraga, perlahan namun pasti berat badan saya berangsur-angsur turun. Hanya butuh waktu setahun saya mulai menikmati hasilnya. Sayangnya pada saat saya sedang rajin berolahraga, saya diterima di sebuah kantor di luar Jakarta. Di sana agak sulit untuk pergi ke pusat kebugaran secara rutin, apalagi deadline pekerjaan yang benar-benar tak bisa diprediksi. “Sayang sekali, saya hanya menghambur-hamburkan uang keanggotaan.” pikir saya.

Saya pun mulai mengubah pola pikir saya. Olahraga tak perlu melulu pergi ke tempat kebugaran. Dengan berbekal laptop dan jaringan wifi, saya pun mulai berolahraga ria. Saya tak pernah bosan karena banyak sekali video senam yang tersedia di Youtube. Dengan perangkat itu, saya berolahraga minimal 3 kali seminggu dengan durasi 30-60 menit. Sesekali saya juga meraih sepatu lari dan memulai haridengan berlari di sekitar rumah.

Selain itu, saya juga sangat setuju dengan Juli Triharto, seorang Master Hypnolangsing yang mengatakan untuk langsing atau sehat, Anda harus bergerak aktif setiap hari. Bergerak aktif tak melulu harus berolahraga. Saya hanya perlu “mengistirahatkan” sepeda motor saat hendak pergi membeli tisu di minimarket. Saya juga berusaha turun di halte yang agak jauh dari kantor. Jika memiliki waktu, saya mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, mulai dari membersihkan rumah hingga memasak. Hal-hal kecil tersebut ternyata bekerja dengan baik jika dilakukan secara konsisten.

Jadikan Sebagai Gaya Hidup

Pernah dengar cerita seorang calon pengantin yang ingin tampak cantik di hari pernikahannya. Dalam waktu 6 bulan, dia pergi ke tempat kebugaran dan berdiet ketat. Hasilnya luar biasa. Dia dapat memukau tamu undangannya. Namun setelahnya dengan alasan sibuk mengurusrumah tangga, dia tak lagi sempat berolahraga dan “lupa” mengatur pola makan. Tak beberapa lama dia kembali ke bentuk semula.

Tak ada jangka waktu ketika melakukan gaya hidup sehat. Hal itu wajib dilakukan setiap hari sepanjang kita hidup. Jika Anda terlihat lebih cantik setelah mengimplemantasikannya, itu hanya bonus. Yang terpenting adalah tubuh sehat, bugar, dan bebas penyakit. Jadi, tunggu apalagi. Yuukkk mulai gaya hidup sehat aktif bergerak dari sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline