Lihat ke Halaman Asli

Sonny Wibisono

Penulis Buku: 'Message of Monday' - http://www.sonnywibisono.com

Mengapa Gaung Sepakbola Olimpiade Tokyo 2020 Kurang Bergema?

Diperbarui: 22 Juli 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto oleh RF._.studio from Pexels

Gaung pertandingan sepakbola dalam perhelatan Olimpade Tokyo 2020 yang sebentar lagi berlangsung nampaknya kurang bergema. Malah jangan-jangan publik lupa atau tak ngeh dengan hajatan ini. Mengapa? 

Cabang sepakbola pada olimpiade sendiri memperebutkan dua emas, putra dan putri. Berbeda dengan Piala Dunia, Piala Eropa atau bahkan Copa America, ada beberapa peraturan khusus yang harus diikuti setiap negara peserta dalam pertandingan cabang sepakbola.

Peraturan yang paling krusial, tentu saja soal umur. Ada batasan usia pada cabang sepakbola yakni 23 tahun. Olimpiade Tokyo mundur dari jadwal yang seharusnya dilaksanakan tahun 2020 lalu. Mengingat hal itu, batasan umur direvisi oleh FIFA. Semula batasan umurnya 23 tahun menjadi 24 tahun. Berlakunya aturan tersebut dimaksudkan agar para pemain berusia 23 tahun yang semula akan dimainkan di Olimpiade tahun 2020 lalu, masih tetap bisa berlaga di Olimpiade tahun 2021 dalam usia 24 tahun.
 
Walau FIFA membolehkan maksimal tiga pemain di atas usia 23 pada cabang olahraga sepak bola, tetap saja banyak pemain berbakat dan bintang yang absen karena terbentur umur. Batasan umur ini pastinya menghalangi para pemain bertalenta lainnya dari negara peserta untuk bisa tampil. Banyak yang mengatakan, gregetnya menjadi berkurang.
 
Peserta yang bertanding pun terbilang sedikit. Maklum, Olimpiade mempertandingkan banyak cabang olahraga. Tak hanya sepakbola saja. Selain itu, waktu perhelatan pun terbatas. Olimpiade Tokyo berlangsung dari 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
 
Negara peserta cabang olahraga sepakbola yang bertanding berisi 16 negara yang terbagi dalam 4 grup. Tiap grup diisi oleh negara-negara perwakilan federasi dari semua benua. Sedangkan untuk putri, hanya 12 tim yang berlaga di Olimpiade Tokyo.Olahraga sepak bola yang digelar di Olimpiade secara tradisional berbentuk turnamen U-23.
 
Kontestan tim putra hanya 16 tim, bandingkan dengan Euro 2020 lalu yang menampilkan 24 tim, dan Piala Dunia 2022 Qatar nantinya dengan 32 peserta.
 
Negara peserta sepakbola Olimpiade Tokyo 2020 untuk tim putra ialah: Grup A (Jepang, Afrika Selatan, Meksiko, Prancis), Grup B (Selandia Baru, Korea Selatan, Honduras, Rumania), Grup C (Mesir, Spanyol, Argentina, Australia), Grup D (Brasil, Jerman, Pantai Gading, Arab Saudi).
 
Jadi wajar bila gaungnya kurang greget. Bahkan mungkin masyarakat terlewatkan dengan acara ini. Ditambah lagi dengan suasana pandemi saat ini. Bahkan di beberapa negara terjadi kembali lonjakan penderita Covid-19, tak terkecuali di Indonesia.
 
Selain itu, ada pula kekawatiran Olimpiade Tokyo kali ini dibayang-bayangi mundur atau ditunda kembali bila kasus Covid-19 tiba-tiba melonjak.
 
Tapi apapun itu, mari kita songsong perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, khususnya cabang sepakbola. Ditengah pandemi saat ini, semoga dapat menaikkan imun sebagai tontonan hiburan tersendiri. Selamat menyaksikan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline