Lihat ke Halaman Asli

Sonny Walla

In screenwriting, all good things come hard, but wisdom is the hardest to come by

"From the River to the Sea"

Diperbarui: 14 November 2023   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://insidehighered.com

"Pikiran yang besar membicarakan ide; pikiran yang tanggung membicarakan peristiwa; pikiran yang kecil membicarakan orang." (Eleanor Roosevelt)

Oleh karena itu, fokus sumber daya dan upaya saya hanya pada 'ide-ide' cerita naskah film. Namun, belakangan ini ada satu peristiwa yang mengusik dan meresahkan nurani, hingga membuat saya memburu FAKTA (seperti TGPF saja, ya):

KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA BUKAN SOAL TANAH

Sejarah mencatat bahwa orang-orang Arab, yang akhirnya menamai mereka sebagai bangsa 'Palestina', telah menolak tawaran damai (solusi dua-negara) setidaknya 5 (lima) kali.

Penolakan Pertama

Setelah kejatuhan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1918, pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan di Timur Tengah. Di tahun 1936, meletus pemberontakan Arab terhadap pemerintah mandat Inggris dan berbagai kekerasan terhadap orang Yahudi. Sebagai respons, Inggris membentuk Komisi Peel untuk mengusut penyebabnya.

Setahun kemudian pada Juli 1937, komisi itu merekomendasikan sebuah partisi menjadi dua negara yang merdeka, yakni negara Yahudi dan negara Arab. Pihak Yahudi menerima solusi itu, namun Arab menolak dan meneruskan pemberontakan mereka.

Penolakan Kedua

Satu dekade kemudian, Inggris meminta PBB menyelesaikan ketegangan itu. Seperti Komisi Peel, PBB juga memutuskan bahwa solusi terbaik adalah dengan membagi tanah. Pada 7 November 1947, PBB sepakat untuk membentuk dua negara. Pihak Yahudi kembali menerima tawaran itu. Pihak Arab tetap menolaknya dan bersama Yordania, Mesir, Irak, Libanon, dan Siria menyerang Israel.

Setelah memenangkan peperangan, Israel mulai membangun sebuah bangsa yang baru. Sementara itu sebagian besar tanah yang disisihkan PBB untuk negara Arab di atas, yakni Tepi Barat dan Yerusalem Timur, diduduki Yordania (1948-1967), bukan Israel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline