WAKIL Walikota, Benyamin Davnie dan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel keduanya sudah terlihat "turun gunung" guna mencari simpati dan dukungan warga. Keduanya merupakan internal birokrat pemda yang disebut-sebut akan bertarung di Pilkada Tangsel tahun depan.
Benyamin Davnie yang akrab disapa Ben ini terlihat sering berjalan bersama dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Padahal selama duet kepemimpinan mereka, jarang sekali terlihat keduanya jalan bersama menemui warga. Tapi saat ini, dimana ada Airin disitu ada Ben.
Gelagat itu memicu pertanyaan, apakah Airin menyiapkan Ben untuk tampuh kepemimpinan selanjutnya? Bisa jadi, karena berkembang isu, Ben telah memeroleh dukungan dari Airin secara personal, belum pada tataran dukungan politik. Mengingat Airin adalah Ketua DPD Partai Golkar Tangsel.
Selama duet kepemimpinan, Ben terlihat jarang bermanuver. Sehingga perjalanannya dengan Airin langgeng-langgeng saja. Sayangnya, oleh banyak kalangan, Ben dinilai lemah di tataran akar rumput. Bisa jadi, Airin kini tengah berupaya merajut Ben dengan jaringan di tingkat bawah yang dimilikinya.
Gelagat bakal menyeruaknya politik identitas di Tangsel sudah terlihat. Banyak kalangan aktivis/penggiat di Tangsel menyuarakan "Tangsel ke depan harus dipimpin putra daerah." Tetapi adapula dari mereka menyurakan "kalangan muda yang memimpin."
Sementara Muhammad memilih untuk menjalankan "Subuh keliling." Muhammad yang juga tokoh masyarakat di Tangsel ini menyiapkan diri maju melalui jalur independen jika seandainya tidak mengantongi dukungan partai politik. Berbeda dengan Ben, selain sebagai sekda, Muhammad juga aktif di berbagai organisasi sosial sehingga memiliki jaringan grass root.Jika isu putra daerah menguat, maka Muhammad diuntungkan, sebab ia besar di Tangsel.
Belakangan adik kandung Airin Rachmi Diany, Aldrin Ramadian menyatakan mencalonkan diri sebagai Walikota Tangsel.
