Lihat ke Halaman Asli

Soni Supriatna

Marketing Analyst

Re-branding Jasa Wisata Bahari Indonesia: “Dikenal Lewat Online”

Diperbarui: 4 Oktober 2016   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sebagai salah satu negara kepulauan dan negara maritim terbesar di dunia Indonesia memiliki potensi jasa wisata bahari yang mengagumkan. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang ke dua didunia, sehingga tidak berlebihan kalau kita menyebut Indonesia sebagai surga wisata bahari. Wisata Jasa bahari menurut Rokhmin Dahuri meliputi sun bathing at the beach or pool, ocean or freshwater swimming, beachside and freshwater sports such as water scooter, sausage boat, water tricycle, wind surfing, surfboarding, paddle board, parasailing, kayacking, catamarans, pleasure boating, ocean yachting, cruising, fishing, diving, snorkeling, glass boat viewing and underwater photography, marine parks, canoeing, coastal parks, wild life reserves, rain forest, gardens and trails, fishing villages.

Walaupun diatas kertas potensi Jasa Wisata Bahari Indonesia relatif unggul namun dilapangan potensi ini masih belum berbicara banyak. Berdasarkan Laporan terbaru dari Travel & Tourism Competitiveness Index 2015 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia diperingkat 50 sebagai negara dengan daya saing di sektor pariwisata masih berada dibawah Thailand dan Malaysia. Padahal dengan potensi wisata yang begitu melimpah, bukan tidak mungkin Indonesia berpeluang menjadi destinasi utama pariwisata terbaik didunia dengan sektor utama dari sektor jasa wisata bahari.

Bagi masyarakat perkotaan kebutuhan untuk wisata sudah masuk menjadi kebutuhan primer, penatnya kemacetan perkotaan, tingginya polusi udara ,tuntutan pekerjaan yang banyak, menjadikan wisata sebagai salah satu alat untuk me-refresh otak dan memberikan energi baru untuk sekedar rehat sejenak sebelum memulai kembali rutinitas. Disisi lain karakteristik kaum urban cenderung unik, setiap weekend atau long weekend, social media kita dipenuhi dengan foto-foto tempat wisata lengkap dengan kulinernya. Mereka senang berbagi moment, check in atau sekedar update status untum mengaktualisasikan dirinya dilingkungan sosialnya. 

Secara tidak langsung fenomena ini memberikan dampak terhadap promosi tempat-tempat wisata. Banyak tempat wisata yang asalnya kurang dikenal kini menjadi terkenal luas di masyarakat berkat social media, misalnya Tebing Keraton Bandung, Pantai Pahawang Lampung, Anak Gunung Krakataw, Labuan Bajo dll. Selain memberikan dampak positif social media pun bisa menyebarkan hal negatif sebagai contoh fenomena seseorang yang membayar makanan jutaan rupiah di salah satu tempat makanan di kawasan Pantai Anyer. Hal ini sontak menjadi viral di social media. Lalu apa yang kita bisa manfaatkan dari kehadiran social media ini untuk mendongkrak popularitas jasa wisata bahari di Indonesia? Diharapakan kemajuan teknologi yang ada dapat memberikan efek domino terhadap popularitas wisata bahari di Indonesia.

Pada umumnya Jasa wisata bahari memiliki karakteristik berada diwilayah yang cukup terpencil dan cendereung berada di pulau-pulau terluar khususnya yang berada diluar pulau jawa, hal ini berimbas pada infrastruktur yang kurang mendukung. Mulai dari jalan, listrik, sinyal sampai penginapan. Untuk menciptakan wow service dibidang jasa wisata bahari basic need ini haruslah dipenuhi. Sebagai contoh Teluk Kilauan yang jarakanya sekitar 90 KM dai kota Bandar lampung, dari segi infrastruktur mulai jalan, listrik dan fasilitas masih kurang memenuhi standar, padahal Teluk Kiluan memiliki keindahan alam yang tidak kalah mempesona. Pemerintah harus memprioritaskan masalah infrastruktur ini sebagai pondasi utama.

Langkah selanjutnya adalah Rebranding Jasa Wisata Bahari Indonesia, setiap tempat wisata bahari harus mempunyai icon yang unik khas dan membuat orang penasaran untuk datang, Icon bisa dibuat dari kearifan lokal setempat, cerita legenda daerah atau bangunan khas. Seperti contohnya dipantai Tanjung Aan Lombok NTB, dibuat sebuah ayunan ditengah pantai. Selain menjadi daya tarik tersendiri, para wisatawan senang bermain disana, mereka tanpa ragu berfoto selfie kemudian di upload di Instagram atau facebook misalnya, sehingga membuat orang yang melihat ingin berkunjung kesana.

Sebagai negara yang mempunyai jumlah pengguna internet lebih dar 63 juta jiwa,, potensi tersebut dapat kita manfaatkan sebagai media promosi. Salah satu caranya adalah pemerintah bekerjasama dengan pengelola wisata membuat strategi endorsement di media social, mengundang ramai-ramai para penggiat social media, travel blogger, food blogger, youtuber, komunitas backpaker atau komunitas netizen lainnya untuk berkunjung dan meriview keindahan alam di pantai-pantai pesisir, pulau-pulau terluar untuk menjajal keindahan alam disana. Dengan review yang mereka tulis dan dishare doscial media masing-masing, diharapkan postingan tersebut dapat menjadi viral dan semakin banyak dillihat semakin banyak masyarakat tertarik untuk berkunjung kesana.

Langkah selanjutnya adalah membuat berbagai penawaran menarik seperti open trip wisata-wisata bahari dengan memanfaatkan chanel online, marketplace serta kolaborasi dengan berbagai penyedia transportasi seperti dengan airlines, kereta api. Pemerintah harus memberikan stimulus untuk hal ini, diharapakan wisatawan lokal banyak berdatangan dan mengambil paket-paket wisata tersebut.

Di era teknologi yang sangat cepat serta karakteristik masyarakat indonesia yang senang mengaktualisasikan dirinya melalui social media. Potensi wisata bahari Indonesia dapat dengan mudah dikenal luas oleh masyarakat, untuk mencapai itu pemerintah harus serius memetakan potensi wisata bahari yang membentang luas disepanjang garis pantai Indonesia. Untuk kemudian dibenahi infrastrukturnya mulai dari akses jalan, listrik, akomodasi serta yang tidak kalah penting adalah memberikan pemahaman bagi SDM

Setempat dalam mengelola objek wisata agar tercipta wow service bagi para pengunjung. Kemudian memanfaatkan media promosi online secara terintegrasi untuk mengenalkan keindahaln alam indonesia dimata dunia. Bukan hal yang mustahil 5-10 tahun kedepan, Indonesia bisa menjadi negara pariwisata yang paling ingin dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan sektor Jasa Wisata Bahari menjadi salah satu motor penggerak perekonomian bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline