Wakil Presiden secara umum adalah posisi yang bertugas sebagai pendamping bagi seorang presiden. Pendamping dalam artian menjadi orang pertama yang membantu presiden, menggantikan presiden dalam kegiatan penting, sekaligus menjadi first officer yang membantu pilot (red: presiden) dalam mengendalikan pesawat yang bernama negara.
Indonesia, sampai tulisan ini ditulis, sudah mempunyai 13 orang Wakil Presiden, mulai dari Prof. Dr, Moehammad Hatta sebagai wapres pertama, sampai kepada yang terbaru, Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin. Namun dari ketiga belas orang yang pernah menjadi RI 2 itu, ada satu sosok yang mungkin akan senantiasa dikenang dan paling ikonik dari semuanya: Muhammad Jusuf Kalla. Beliau adalah pendamping keren bagi dua orang Presiden Republik Indonesia.
Bukan Wakil Presiden biasa
Pak JK, begitu beliau akrab disapa, nyatanya bukan seorang Wakil Presiden biasa. Beliau tidak menjadi Wapres yang hanya sekedar mewakili seorang Presiden atau malah menjadi ban serap kepemimpinan.
JK adalah Wapres yang selalu bersinar terang dan merupakan seseorang yang sangat bisa diandalkan untuk menjadi seorang pendamping kepala negara. Boleh jadi, siapapun Presiden Indonesia di masa depan akan merasa "iri" dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah didampingi oleh Pak JK.
Sewaktu mendampingi Presiden SBY pada periode pemerintahan 2004 sampai 2009, JK sering diibaratkan pedal gas ketika SBY dianggap sebagai sosok yang penuh pertimbangan. Kalau dianalogikan dalam permainan sepakbola, SBY mungkin adalah gelandang flamboyan yang bermain sebagai metronom, pelan, teratur dan elegan. Sedangkan JK adalah sosok pemain sayap yang gesit, lincah dan lihai.
Dengan latar belakang seorang pengusaha yang membutuhkan kecekatan, adalah wajar melihat beliau sebagai decision maker yang mumpuni. Dalam masa kebersamaan dengan Presiden SBY, seringkali muncul istilah "matahari kembar" Indonesia karena saat itu sinarnya JK sama terangnya dengan SBY.
Pada tahun 2014, Jusuf Kalla kembali menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia mendampingi Presiden Joko Widodo. Jabatan baru tapi lamanya ini membuat beliau menjadi satu-satunya Wapres bagi dua Presiden berbeda. Bersama Jokowi, JK sekali lagi membuktikan bahwa menjadi Wakil Presiden bukan berarti menjadi ban serap.
Selama lima tahun mendampingi Jokowi, JK menunjukkan betapa dirinya adalah seorang Wakil Presiden yang keren tatkala mewakili Indonesa dalam forum-forum dunia, malahan sampai periode pertama pemerintahannya habis, Presiden Jokowi selalu digantikan oleh Wapres Jusuf Kalla dalam Sidang Umum PBB. Masa pemerintahan 2014-2019, tugas-tugas internasional memang lebih banyak diurus oleh JK.
Sang Pendamai
Jusuf Kalla mendapatkan gelar The Peacemaker dari Universitas Raja Mangala, Thailand. Gelar ini bukan diberikan sembarangan, sepanjang kariernya JK memang dikenal jago dalam menangani konflik dan memberikan solusi atas pertikaian. Yang paling masyhur tentu bagaimana perannya menyelesaikan konflik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005. JK berhasil meluluhkan hati GAM dan mengajak mereka untuk bersama-sama membangun kembali Aceh yang hancur pasca bencana tsunami tahun 2004.