Lihat ke Halaman Asli

Apakah Malas itu Penyakit?

Diperbarui: 26 Juni 2015   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanya: Kenapa sih saya selalu merasa malas? Apa ini penyakit? - (dumdum_southpark@e-mail Cosmo girls).

Jawab: Anda harus meneliti dahulu dalam dirimu. Kapankah rasa malas itu timbul? Apakah saat belajar? Ataukah saat disuruh membantu orang tua? Apakah anda juga merasa malas apabila nonton TV, bermain, ngobrol dengan teman-teman atau jalan jalan?

Bedakan juga antara rasa malas, dengan rasa cepat lelah atau kekurangan energi. Kekurangan energi dapat disebabkan karena kekurangan zat besi, menderita penyakit keganasan atau penyakit penyakit yang menyebabkan metabolisme anda meningkat sehingga menguras energimu. Tetapi harus dibedakan antara merasa kurang energi atau cepat lelah, dengan rasa malas yang berasal dari pikiran kita. Kurang energi dapat ditandai dengan gejala gejala seperti perasaan lemas, berkeringat, jantung berdebar, napas terengah-engah.
Sedangkan rasa malas berasal dari pilihan diri sendiri untuk memilih merasa malas. Rasa malas bukanlah penyakit dan bukan keturunan (walaupun rasa malas dapat dicontohkan oleh orang tua, dan ditiru oleh
anak). Apabila dibiarkan semakin lama bercokol dalam dirimu dan dirimu selalu memilih untuk mengikuti rasa malas tersebut, maka rasa itu akan semakin merajalela dan menjadi kebiasaan. Dengan rasa malas
tersebut, anda membiarkan kesempatan berlalu, dan melalaikan tanggung jawabmu kepada Tuhan, untuk mengembangkan talenta yang anda miliki.

Menurut penelitian, pada banyak kasus, kemalasan mengakibatkan penurunan tingkat kesehatan, penurunan rasa percaya diri, berkurangnya harapan dan menurunnya harga diri. Rasa malas ini juga akan menjauhkan
seseorang terhadap keinginan untuk mendapatkan prestasi, rasa punya harga diri yang tinggi, dan pengembangan diri.

Anda harus telusuri lebih dalam lagi jauh ke lubuk dirimu. Apabila anda malas dalam segala hal, termasuk dalam hal-hal yang disenangi oleh remaja seusiamu, seperti jalan jalan, nonton, atau hobi-hobi lain, maka mungkin anda mengalami depresi. Apakah penyebab depresi itu? Harus ditelusuri lebih lanjut. Depresi dapat disebabkan oleh stress yang disadari, maupun yang tidak. Berkonsultasi lah dengan dokter atau psikolog.

Apabila anda hanya malas pada hal-hal tertentu saja, seperti saat belajar atau membantu orang tua, maka simaklah ulasan berikut. Terkadang ada orang yang malas karena memilih untuk bersikap tidak
peduli, atau menarik diri dari ketakutannya, rasa tidak aman, atau frustasi terhadap sesuatu hal. Contohnya orang yang takut untuk berbicara di depan orang banyak, akan memilih pendekatan pasif, yaitu malas datang, menghindari perkumpulan orang banyak dan tetap tinggal di rumah.

Contoh lain adalah apabila seseorang merasa tidak sepandai kawan-kawannya, sehingga ia lebih suka terlihat sebagai ‘anak malas' dibandingkan ‘anak kurang pandai'. Jadi apabila ia tidak melakukan
pekerjaan rumah sama sekali, maka tidak ada yang akan mengkritik dan menilai hasil pekerjaan rumahnya.

Kunci untuk menghadapi rasa malas adalah ‘taking action', dan kunci nya adalah MOTIVASI. Motivasi dapat dicari dari membaca berbagai buku, menonton TV, melihat profil orang-orang yang telah bekerja keras dan

akhirnya sukses, atau dengan merenungi tujuan hidup (dapat dengan pendekatan agama, berkonsultasi dengan pemuka agamamu, atau dengan guru BP mu). Memang tidaklah mudah, tetapi mulailah dengan hal-hal kecil. Seperti tersenyum, membukakan pintu untuk orang lain, mengambilkan minum untuk orang lain, dan semoga, anda juga tidak malas untuk melakukan hal-hal besar yang dapat mengembangkan talenta mu,sehingga suatu saat dapat membantu sesama dan mempertanggung jawabkannya kepada penciptaMu. You go cosmo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline