Lihat ke Halaman Asli

Sonia SalmaOctavia

Universitas Majalengka

Kritik Sastra Bandingan pada Cerpen Menjemput Bidadari di Ujung Peta dan Cinta Kembali Bermuara

Diperbarui: 13 Februari 2021   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Deskripsi Judul 1  (Menjemput Bidadari di Ujung Peta)

Pada judul cerpen "Menjemput Bidadari di Ujung Peta" bahwa dalam cerita ini menggambarkan seorang laki-laki yang banyak menguraikan jawaban atas pertanyaannya mengenai kriteria wanita yang akan mendampingi hidupnya. Seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya hanya cukup berperan sebagai aku, selalu berdoa kepada Tuhan agar dikirimkan sosok wanita sholehah atau bisa dikatakan sebagai jodoh impian. 

Dia merasa masih banyak kekurangan dalam hidupnya dan ia perlu untuk memperbaiki diri agar mendapatkan seorang wanita yang serasi. Mengingat bahwa, mengikat janji suci tidak hanya semata-mata untuk di dunia saja, melainkan sampai malaikat maut menjemput dan berharap dapat kembali bersama di surga-Nya. Ia harus senantiasa berbenah  menjadi pribadi yang lebih baik.
Seorang laki-laki dalam cerpen ini selalu yakin bahwa wanita yang Tuhan kirimkan untuknya pasti wanita istimewa yang akan menjaga harga dirinya sebagai wanita yang sholehah bagaikan permata. Ia berharap bahwa wanita yang dia impikan adalah wanita yang selalu ada disampingnya dalam mengarungi kehidupan dengan berbagai macam situasi yaitu suka dan duka.

Laki-laki itu ingin segera mungkin menjemput Bidadari lalu menikahinya. Namun ia merasa masih banyak hal yang harus ia kejar,termasuk melanjutkan pendidikannya. Dia merupakan seorang guru yang memiliki ijazah D3 dan sedang melanjutkan pendidikannya ke S1. Baginya, ijazah D3  belum bisa menjadi sebuah tiket untuk menikah. Karena, pendidikan itu sangat penting minimalnya sampai sarjana,maka ia sedang memperjuangkan gelar S1 nya terlebih dahulu,supaya menjadi seorang guru yang benar-benar diakui oleh negara dan semakin mantap untuk menjalankan ibadah terpanjang yaitu menikah.
Banyak pengorbanan saat ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 dan akhirnya ia sudah mendapatkan gelar sarjana itu. 

Ia sangat bersyukur karena dengan bekal ijazah S1 ia semakin percaya diri dan berharap semoga segala sesuatunya dimudahkan termasuk dalam menjemput Bidadari di ujung peta. Meksipun ia belum tahu seperti apa bidadari di ujung peta sana, tetapi ia berharap ketetapanNya adalah yang terbaik. Tapi, ia sadar bahwa ia tidak hanya berdiam saja,ia pun harus berusaha optimis untuk menjemput Bidadari itu untuk membangun keluarga yang sakinah mawadah warahmah.

Deskripsi Judul 2 ( Cinta Kembali Bermuara)

Pada judul cerpen "Cinta Kembali Bermuara" yaitu menggambarkan seorang wanita,ia bernama Nissa. Nissa merupakan mahasiswi di Universitas Pendidikan Indonesia,ia juga merupakan seorang aktivis dakwah di kampusnya. Pada suatu hari, ia merasa bahwa hidupnya terkesan monoton karena jenuh dengan berbagai kegiatan terlebih dengan banyaknya tugas kuliah yang menumpuk.

Nissa pun akhirnya butuh seorang motivator yang mampu menyemangati hidupnya. Ia memiliki seorang teman di kampusnya,yang bernama Farah. Farah memberikan no hp seorang Ustadz,sebut saja namanya Ustadz Jibril. Beliau sangat bijak dalam mengantisipasi setiap permasalahan. Terutama masalah dakwah, keislaman sampai masalah cinta.

Nissa memang dikenal sebagai wanita yang tidak berkomunikasi dengan laki-laki apalagi sampai smsan. Tetapi, ia merasa sangat butuh seorang motivator untuk menyemangati ketika ada permasalahan dalam dakwah. Ia pun berani menghubungi Ustadz Jibril dan Ustadz Jibril membalas pesan  dengan memberikan nasihat kepada Nissa.

Hari demi hari,Nissa merasa bahwa hatinya telah jatuh cinta kepada Ustadz Jibril. Ia gelisah dan meminta petunjuk kepada Allah atas semua perasaannya itu. Akhirnya Nissa memberanikan diri curhat kepada Farah, Farah pun mendukungnya dan siap menjadi mediator.
Satu bulan berlalu, Farah akhirnya mengabari Nissa dan bertemu. Farah memberikan sepucuk surat dari Ustadz Jibril untik Nissa. Namun, dalam surat tersebut bahwa Ustadz Jibril tidak bisa membalas perasaan Nissa atas keyakinan nya itu,karena Ustadz Jibril sudah menikah dan istrinya sedang mengandung. Membaca surat itu, Nissa menangis dan ia pun harus ikhlas menerima semuanya. Namun, Nissa yakin bahwa rasa sakit itu merupakan skenario dari Allah dan ia yakin bahwa ada seseorang yang sedang menanti Nissa.

Fenomena Judul 1 (Menjemput Bidadari di Ujung Peta)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline