Lihat ke Halaman Asli

Bangsa yang norak

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susahnya mengajak masyarakat Indonesia untuk tertib, teratur dan disiplin. Kapan akan majunya negeri ini ?? Melirik negara – negara maju di dunia (sebagian besar negara barat) saya sangat iri, atau mungkin anda juga. Sebut saja Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Perancis, Jerman, Swiss, Kanada, atau Amerika Serikat. Lihat mereka : disiplin, tertib, teratur, bersih. [caption id="attachment_115626" align="alignnone" width="500" caption="sungai di jepang, bersih ya ........."][/caption] Apakah Indonesia bisa seperti mereka ? sulit ! kenapa sulit ? sudah menjadi watak ! saya tidak yakin, buktinya ketika orang indonesia yang berada disana baik itu sebagai turis, pelajar, pekerja atau tinggal, mereka disiplin, teratur, tertib, tidak buang sampah sembarangan, tidak seperti mereka disini. Semua produk luar negeri (baca : barat) di lahap semua tanpa dipilah – pilah mana yang positif dan negatif, mulai dari budaya, gaya berpakaian, bahkan pergaulan yang menjurus hedonis, mereka bilang orang yang tidak kebarat – baratan itu Norak, tidak up to date, kampungan, udik, ndeso !! Mengapa hanya hal – hal negatif yang ditiru ? kenapa hal yang positif dari barat tidak diambil ? disiplinnya, kerja kerasnya, kebersihannya, keteraturannya, ketaatan pada hukumnya … hmmm itu yang disebut bukan dari barat ? Saya balik berkata pada mereka : tidak disiplin, tidak teratur, tidak tertib, tidak taat hukum, tidak menjaga kebersihan itu norak, karena mereka tidak kebarat – baratan ..hehe.. [caption id="attachment_115625" align="alignleft" width="400" caption="sungai di indonesia, mari kita berbenah ....."][/caption] Jadi sekarang kita tahu siapa yang disebut norak, tidak up to date, kampungan, udik, ndeso, tanya pada diri sendiri, jangan sampai kita tertinggal oleh negara tetangga kita yang semakin berbenah diri, dan memang kita sudah tertinggal jauh. Jadikan hal – hal positif yang berasal dari barat itu menjadi lifestyle, supaya menjadi budaya baru. Jika diaplikasikan, maka negara kita bisa sejajar dengan mereka, kita tidak akan dicap sebagai negara yang tidak disiplin, tidak teratur, masyarakatnya tidak tertib, lingkungannya kumuh, kotor, jorok atau apalah. Saya rindu Indonesia menjadi negara yang disegani oleh negara lain, tentu anda juga kan. kita kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia kita banyak walaupun belum semua berkualitas, tapi yakinlah kita bisa jika mau berubah. Teringat sesi wawancara Mahathir Muhammad (mantan PM Malaysia) dengan Alfito Deanova di sebuah acara televisi swasta “ setiap negara harus mempunyai negara yang dijadikan contoh untuk maju, dalam kaitan ini Malaysia mempunyai percontohan yaitu Jepang dan Korea Selatan, kalau tidak punya contoh mau jadi apa negara, berjalan dengan kehendaknya sendiri, nanti kesasar “ –kurang lebih seperti itu-. Sungguh seorang pemimpin yang mempunyai visi ke depan untuk kemajuan negaranya. Ini hanyalah sebuah suntikan untuk orang – orang yang benar – benar peduli akan masa depan bangsa ini, mari kita mulai dari diri sendiri. Akhir kata : Yang menyerobot lampu merah itu norak Yang menyerobot jalur Busway itu norak Yang tidak bayar karcis kereta api itu norak Yang naik di atas gerbong kereta itu norak Yang tidak menyeberang di trotoar itu norak Yang buang sampah sembarangan itu norak Yang tidak taat hukum itu norak Yang korupsi itu norak …… (silahkan tambahkan sendiri) Terima kasih sudah membaca !! Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline