Memajukan Papua Tanpa Harus Menjauhkan Rimba Sagu
Terdengar kabar bahwa warga Papua merasakan penyesal krana hutan sagu mereka diubah atau dibeli dengan harga murah. Hutan sagu yang berhetar-hetar itu pun diubah jadi hutan sawit dan padi. Menurut saya apa yang dilakukan pemerintah memang benar untuk kemajuan Papua. Tapi memajukan Papua tidak harus menghilangkan tanaman sagu yang bagi mereka itu adalah kehidupan. Bagi Papua tanaman sagu adalah makanan pokok mereka yang istimewa berasal dari resep leluhur.
Kita yang berpikiran maju harus menghargai itu krana untuk kemajuan tidak harus serba sama. Pemerintahan harus jadikan hal ini sebagai PR untuk memajukan Papua tanpa harus menghilangkan tanaman sagu.
Contoh saja yang mudah, di setiap desa pasti ada kebiasaan seperti perkataan Jawa yang bunyinya deso wono coro yang artinya tiap desa ada kebiasaan cara sendiri.
Jadi setiap provinsi juga ada kebiasaannya seperti makanan sagu bagi Papua adalah makanan istimewa. Jadi apa yang harus dilakukan pemerintah untuk kemajuan Papua selain membagi dua makanan pokok bagi Papua. Yaitu menanam padi dan sagu menjadikan dua tanaman ini bahan makanan pokok mereka.
Kedua pemerintah harus meneliti tanaman sagu berapa banyak kandungannya dibandingkan padi. Lalu buat tanaman sagu tanaman ciri khas Papua dan bisa mendunia. Cara pemerintah memajukan Papua tidak salah tapi mungkin tidak tepat dalam penentuan. Pemerintah harus mengembalikan makanan pokok masyarakat Papua yang dianggap istimewa yaitu sagu. Memajukan provinsi tidak harus membunuh adat mereka kebiasaan mereka hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H