logika jungkir bali8k yang tak direlai , beabad abad tetapi toh dipakai bangsa ini .nungkin bagi sementara faham orang semua orang faham telah dibodohi suatu rekayasa besar yang dia tak sadari telah mendistorsi sendi- sendi kehidupan bermasyarakat .yang terjadi du dunia ini serba kebetulan tak ada sebab maupun akibatnya , padahal semua yang menjadikan sebab bisa menjadikan akibat atau causa prima , disini penulis mengajukan pernyataan bahwa semua ada yang mengatur tetapi juga tinggal bagaimana mengaturnnya , ada orang berkata ada orang yang meninggal karena kebanyakan minum keras , hal yang memabukkan kalau kebanyakan bisa mematikan tinggal bagaiman cara mati , sebab sebab mati sebab kuasa prima atau kuasanya sendiri , semua tergantung bagaimana kita menguasainya , seorang laki laki jalanan berjaket merah sobek sobek mengatakan istrinya dibawa kabur oknum polisi , dan seorang oknum polisi membawa lkabur istrinya ; pasti ada sebab sebab kenapa sampai kabur , harus di tunjau sebab akibatnya , tidak serta ich lieben sic tanpa testamen tan testimoni lalu disimpulkan , yang kehilangan yang bersalah karena , anunya kurang besar , betapa banyaknya falsifikasi , yang dilakukan seperti bajingan.
Sosok bajoingan adalah menang menanganb karena sudah menguasai cvikarnya , sam halnya logoka tawon dan madunya , lodika telur dan ayam duluan mana , semua tebak tepat itu berangkat dari logika dan pemahaman seseorang terhadap logoka tradisional ; jangan terkooptasi dengan faham faham yang orang tak faham, belum belum sudah menyimpulkan karena takdir atau nasib , berfikir dan berusaha saja belum , dianalisa saja belum , dikoreksi aja belum , direvisi aja belum , dirembug aja belum , dimediasi aja belum di bicarakan aja belum , tahu tahu mak bedunduk semua sudah selesai sim salabim , ada calonya ada makelarnya lalu jatuhlah keputusan MERAH ? giman toh ini = tak perlu penulis terlalu mengarahkan secara spesifik sebab bisa dianggap melanggar UU IT lagi.
Negara -penguasa ini makin mengerikan , melebihi kolonial , emelebihi masa kerajaan , melebihi orde baru kalau gaya kepemimpinan para penguasa masih begini kok lalu mengalihkan pasangtarukhan dengan fuck anima peryataan petuinggi mantan njulu , yang diajak bicara baik baik tentang penegakan hukum, lalu mengalihkan pembicaraan dengan fuck anima , sastaghfirullaah , rusah semua penanaman logoka orang indonesia ini nggak ada yang njalur semua mengandung unsur politik dan MODUS, v kita yang katanya terpelajar saja tak mampu menganalisanya dan mengaku moderat ini kalau nggak hati hati menyaring informasi publkik dimedia sosial saja bisa bisa terjebak sendiri pola-pola berpikir nativis -agnostis ini , kita dipermainkan anak anak SD yang seharusnya bekljar jadi pencuci piring pelkayan kita yang tua tua.
Faktanya terbalik orang orang ciptaan teknologi baru ini ternyata menjajah kita menjerumuskan kita dan tak tersentuh hukum ;bahkan kit5a sama sekali tak mampu menguasai anak cucu kita dan warisan dari oprang tua kita , anak-anak kita manjakangagert , kita menggantung diri di pertanian dan pohon karen , nyata .bisa bisa terkecoh revolusi informasi dengan resonanjsi logika Tungkak dan dengkul dimana otak yang harusnya dipakai berfikir sudah turun tungkan dan dengkul ? otak anak anak kita tak lagi kreatif di bebani PR PR yang ngak ada sangkut pautnya dengan skil mereka ke depan , sekolah hanya menjadi mercusuar dan tembok pembatas dengan keluarga , anak anak jadi apatis dan menjajah orangtuanya , mejadi pembunuh pembunuh sadis setelah melihat filem filem holiwood yang menampilkan adegan kanibal , anak anak jawa sudah tak tahu lagi seni tayub , tarian dan wayang kita , mereka lebih dimanjakan tablet , keypad dengan game game dan info yang menyesatkan pemahaman mereka .
Informasi bebas tanpa batas di internet termasuk pornografi ? siapa yang mau membendung? konten ? menteri komunikasi ? penyelenggara pro atau kontra hal biasa provider ? ahh nggak mungkinj, tetep saja bobol wong ada bendungnya saja jebol apalagi nggak ada saringan maupun bendungannya ya makin runyam , kenbtiiir lah generasi kita ; harusnya tahun 200 menurut nasidaria menjadi tahun harapan , tahun kemenangan , tapi kenyataannya abak anak kita jadi memedi bagi orang tuanypa sendiri , nggak punya sopan sanytun tata kramna, tanggung jawab , kedisiplianan dan budaya kerja ., dimana masih banyak sissa sisa kolonial yang dikit dikit gertak dan hant5am , tak mau menghargai logika akademis yang diajarkan di sekolah , padahal mantajn petinggi kok logi9ikanya fuck anima fuck you maan , ich lieben such orang njuluu i8ni memprihatinkan , lho kok bis dulu dipilih jadi petinggi begitu koki ra bento kabeh warganya , memilih pemimpin bhento ya rakyatnya bento semua dan sia sia semua logika tradisional yang di terapkan para empu empu pendahulua kita.
Betapa penjilat penjilat dan oportunis ini menggunakan logika politik penyesatan dan falsifikasi yang tidak seimbang , dimana masyarakat dibodohkan , dininsbobokkan , diuracuni telenovela telenovela dan lomba lomba Ndangdut dan minuman kerar teknologi gaget dan informasi yang di selewengkan di salah arahkan seenaknya sendiri untuk merusak dan menghancurkan generasi muda kita , bagaiman 10 -2 tahun mendatang kalau anak anak dijejali dengan informasi sesat dan kronis , dimana kuliah dan kurikulum sekolah yang diajarkan bertahun tahun dianggap faham yang salah dan sama sekali tidak workable dan operasional dimasyarakat, masyarakat sudah tak tahu lagi mana benar mana salah , hukum sudah dipurat balik , direkayasa yang benar dianggap salah dan yang salah mendapat penghargaan dan menjadi benar , matematika sudah nggak sewuence , pelajaran matematika hanya memusingkan tak tahu kegunaannya di lapangan masyarakat , sekolah hanya prestise tak tahu arah , nggak jelas kurikulumnya , hanya menghabiskan kertas tinta waktu uang dan masa perkembangan , guru gurtu pendidikan dasar tidak berasal dari guru guru terdidik provesional di bidangnya , tetapoi outscorsing pbrik manusia yang syarat dengan KKN suap dan gratifikasi.
Indonesia sudah mati , Sudah dimumikan oleh birokrak birokrat serakah , busuk dan licik , kiata orang bawah nggak tahu arah kebijakannya , makin di bodohkan , pelajaran pelajaran p-enjajah diajarkan lagi dengan modul yang dibatasi dengan LKS ,, masyarakat dibodohkan, dibodohkan , diracuni , dibelenggu dan dijajah tetapi mereka nggak sadar , semua unsur perputaran penjajahan dalam berbagaoi bentuknya berujud apapun tumbuh subur lagi , kita akan keman , diman kebebasan pendapat ditumpu8lkan , kita nggak lagi berani menentang , mengkritik negara , sebab aparat negara lebih buas dan leboih licik daripada penjajah , keman kita akan lari , dan akan bernaung diri .. berkorban apa saja .. tak ada kilihartannya , semua difalsidfikasi tak berbentuh , tak ada arah , tak aada solusi, tidak usah menyalahkan orang lain mari kita cercai diri kita sendiri , kelakuan kita sendiri , aku inipun hanya mengkoreksi kesalahan saya sendiri , dengan penuh rasa takut karena takut kepada UU ITE/sondongmajeruk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI