KOMPAIANA-lagi lagi kalau kita berngakat dan bicara soal modus tentu kita akan bertnya tanya artikel kita mau ditulis darimana, kemana , bagaimana ,penulis juga mulai mengeluarkadn segala jurus kata kata seperti yang di torehkan KR bertens , HM rosyidi, dan luois kattsoff yang bhukunya sekarang berceceran entah kemana , ada yang dibawa , dipinjam lalu dimiliki seseorang yang sekarang menjadi tim sukses seoarang calon bupati yang tiada banding , tiada lawan , dan tiada taranya menguasai realitas tunggal , hampir seperti era suharto saja , baru membawa buku saya filsafat saya 2 butir saja dia sudah menjadi punggawa bupati m , penasehat bupati , bahkan sempat menjdi KPU dan menguasai jagad politik domisti di suatu daerah ; walaupun disisi lain saya menderita ketakutan yang amat sangat bila diubgkap kesalahan saya menulis , sebab selam ini saya mengakui semua tulisan saya nggak ada yang bener baik dri grammer sapai muatannya tidak bermutu semua tapi saya memaksakan diri untuk menulisnya barangkali bisa dijadikan bahyan guyonan bagi mereka yang liat dan lihai menulis.
Maaf bapak bapak guruku bapak sabar narimo yang mengajar bahas indonesia di sebuah srama besar di solo duluy , pernah memngapreasiasi khayalan berat sya sampai saya dinobatkan penghayal berat tahun 1985 , juga juara baca puisi di tingkat surakarta , tapi itu hanya cerita , setelah saya memasuki negara entah berabntah , semui segala pemikiran buyar semua di terpa taupan badai dan kehidupan menyayat meprihatinkan dan kejam dan aku terdampar jauh dari alat alat keteraturan itu sendiri dan ketakutan dengan kekuatan presseure kekuasaan yang mnekan dan memksa yasa diam dan tak boleh menulis , dihawatirkan akan sara dan menyinggung banayak orang lantas kena UU IT seperti Ahmad Dani , buni yani , dan bambang pamungkas eh bintah pamungkas maaf ini hnanya tulisan .
Strandardisasi sebagai alat mengukur keteraturan tulisannya bila bila nantinya malah akan mengobrak abrik kata- kata ta kalimat dalam kata sdan karena ada karta kata dlam kalimat sukiman yang baru yang akan terbit di sebuah halaman harian yang tenar di seluruh Indonesi yaitu kompasiana maka dengan penuh hati hati , serta perasaan kuatir maaf kepaa papah pepih nugraha dan om cipta dinata effendi atau entah siapa yang saya ingat sebagai redaktur kompasiana = ha mbok ya kalau nggak setuju dengan tulisan saya jangan serta merta dihapusi begitu saja = walaupun disisi lain dihapus juga adalah suatu konsekwensi daripada kesalahan menulis = saya mohon dengan segenap kesadaran dab bahwa dengan berdebar debar hati penuh kesadaran penulis.
Aku sudah sangat sangat berhti hati dan menyadari segala kesalahannya baik sebelum menulis , selama menulis ( kesalahan ketik), proses menulis sampai dengan akhir prosesnya lheh ketir ketir kalau menerbitkan = gek gek keno undang undang ITE meneh koyo prita laura wah berabe repot ; lalu tradisi menulis di bangsa ini di bredel lagi dan yang belajar menulis pada kabur ketakutan nggak berani menulis lagi gara gara banyaknya aturan menulis sehingga essensi tulisan juga kabur karena aturan keteraturan itu = sudah digagas sejak bayi semuao orang pengin berubah dan berkata kata secara sopan , santun , adil , fair dan beradab , tapi semua itu kan kembali ke sononya dan sumber dayanya = kalau sumber dayanya jongkok lalau darimana apat bahan tulisan.
Saya ingat dosen saya etika bapak Kharis Zubair yang mengajarkan saya filsafat etika , juga abdul basir soulissa , bapak abdussalim sitompul , bapak burhanuddin daya , mbah doktor Simuh yang saya ajeni , semua mendidik saya untuk beradab dalam keadaban n anti jangan sampai dengan tulisan yang menyanjung guru guru saya 1991-1996 itu dikategorikan makar oleh pejabat pejabat yang tidak senang denga saya atau guru guru saya . lantas apakah pasal bertingkat , berlapis , multitafsir tingkatan makar seperti sebagaimana yang dilakukan eyang pramudya ananta tour dalam buku bukunya yang dilarang dibaca oleh pemerintah orde baru dulu di berlkukan oleh orde rezim yang super baru seperti ini , Budiman sujatmiko dulunya sejak di PRD maupun gerakan gerakan prodem lainnnya yang tumbuh menjamur dikalangan mahasiswa pelajr di Yogyakarta di awal ,90-an, ketika saya masih belajar berorasi dan dipikuli ramai ramai oleh polis dan di gebug oelh dwi fungsi ABRI.
Apakah hal ini unju7k kekuasaan arogan anarkhis , fasis , mau di ulangi lagi ? saya bertanya kepada siapa dan mempertanyakan lagi kepada apa? kemana , diaman oh oh god bless.. he pass away on the fist sping day and I believe a'll never find another .....oh she was.. mengingat , mencercai , menyesali , menggerutui tanpa menimbang lagi kata kata lain yang terlahir terpaksa lahir... ketika kala itu si penulis masih belajar berkata - kata disebuah kolekte seminarium yang beba akademis kritik mengkritik , hujat menghujat karena dalam forum akademik dengan kebebasan mimbar dan kebebasan pikiran bebas gedung uditorium besar filsafat quarrum setiap pagi dengan akedemikus akademikus kawakan yang handal , yang melibatkan akademisi akademisi bebas dari fakultas Filsafat UGM , Atma jaya , Kanisius , satya wacana , Undip, Unsoed, UI , Driyarkara, Sanata Darma , dan UIN sunan kalijaga dan dari universitas universitas lainnya ,yang waktu itu saya ambilo jurusan tersesat kata banyak orang yai; jurusan Filsafat fakultas Ushuliddin IAIN sunan kalijaga yang pengajar pengajarnya banyak di kirim ke eropa maupun amerika tk terkecuali di timur tengah == sebagai akademisi yng maf maaf saat itu ya tidak jonbgkok jongkok amat dalam mengemukakn pemikiran , penulis pernah banyak membaca wacana kefilsafatan yang dul;inya digagas para teolog , teosof , philosof , dalam jaman jaman kelam imana internet belum sya kenal sma sekali.
Saya ,menghbiskan pulpen dan buku buku yang pada akhirtnya dibakar sejarah karena kebutuhan makan yang tersiasa hanyalah ingatan ingatan yang juga dianggap sampah sejarah , saya hanya bisa mengingat teman teman say si sarwoko , si imron , si untoro , si masturi , si musa, si Rusdi , si kamal , si saifuddin ,m, si didin , si emiliyah , si fatma , si listya yang anaknya pengarang kesohor yang dulu mengatakan saya si repot ; ternyata samapai sekrang memegang idealisme memang berat dan repot , si mahasiswa yang memegng pure reasonnya amin abdullah doktor dari ngkar turki serta si mahasin dengan hayyu ibdu yaqzan dan si alim nuswantoro dulu teman diskussi 1993 di KPFI yang didirikan atas rujukan DR musa asy'ari , sekarang adalah rktor IAIN suka yogyakarta yang menjadi UIN sekrang , samapi sampai saky kehabisan akal ternyata hidup berfilsafat dimasyarakat sangatlah sulit., selalu dianggap orang gila dan akhirnya mmng jadi gila btulan sampai smapi istri dan anak saya dibawa kabur orng karena saking sibiknya aku berfilsafat kogito ergo sum istri saya nggak kuat disuguhi hipotesa hipotesa , aksioma ,teori kefilsafatan yang saya dapat dari bangku kuliah . sya mengantarkan mahasiswa saya untuk mengenali saya dari tulisan bebas saya ini sebagai mata kuliahy umum pertama saya bahwa saya tak pernah bisa berkata kta seperti intanpa kesempatan yang diberikan seliuas luasnya oleh pers dalam hal ini kompasiana.
Saya meliahat knyataan tunggal dan termasuk didalamnya ada realitas jamak , ada logika tradisional , logika formal dan logika mistik yang saya mau mencoba ambil jurusan kutub atturaas wal kutuub attahqiiq yang belum pernah saya dapatkan dulu dari vbangku sekolah maupun po0ndok pesantren walupun saya sudah belajar di pp asssalaam 4 tahun dan PP wahid hasyim yogyakarta 8 tahun srta secra forml di IAIN sunankalijaga tau juga disebut sukijo , sukiman , sunan kalijodho , gajah wong , jalan adisucipti , ke jalan gembiroloko taman kbun binatang , dimana mbah damarjati supajar juga telah menganyatkan saya pada filsafat jawanya tentang perempuk-an , dimana fakultas nya jalan lurus universitas alam semesta . tulisan yang saya beri judul modus ini bukan lah suatu modus tertentu , tettai aku kembali kepada pelajaran filsafat badai , dan prahara peradaban , dan kehilangan jati diri yang aku alami , sehingga maaf red,. secara sermpangan terpaksa saya menelorkn pemikiran sebagaimana saya mendapatkan kulian sastra inggris saat saya mengambil S 2 maaf s1 yagg ke dua di UNNES pada tahun 2000-2003 mndapat beasisw dari sean developmen Bank di era ibu megawati , saya menghaturkan terimakasih pada bu mega dari ibu saya dapat bea siswa ADP yang diprakarsai Philipina.
Ini saja sudah menambah kesadaran saya untuk tetap meningkatkan pengajaran saya pada diri ku sendiri- dengan andhap ashor sopan santun , saya mengucapkan terimaksih semua kepada semua yang telah bisa menjadikan saya sehebat ini dan kabus sekabur kaburnya agfnostok sepeiti ini, seperti kaburnya keberadaan tentara asing ( typee) di indonesia yang menyelundup begitu bayaknya dan dengan segala taktik akan memberngus Bangsa ini biar kere danterjajah lagi seperti zman jepang lama. maaf bukan jepang.
Sekarang sudah jelas tulisan saya tanpa modus apa apa dan tanpa kerangka apa apa- tanpa maksud apa -apa hanya mngikuti laur cerintanya cerita ari sumber sumber cerita di kompasiana linnya == jangan di kenakan UU IT yah negara melindungi tumpah darah indonesia ; bukan menumpahkan darah bangsanya sendiri lihat preambule UUD 45,betapa naasnya//sondongmj.2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H