Lihat ke Halaman Asli

Pembinaan Mental dan Moral untuk Para Guru

Diperbarui: 25 November 2016   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

berkaca kepada kejadian yang dilakukan oleh oknum guru SD dan kepala kepala sekolah SD di lingkungan dinas pendidikan kecamatan  tambakromo untuk dijadikan pelajaran bersama .atas jeadian terstruktur dan beruntun perselingkuhan massif yang dilakukan guru- guru terutama guru perempuan.

kejadiannya adalah  dilaporkan oleh suaminya seoarang guru prempuan inisal IWW  yang gendakan dan berselingkuh secara massif  dngan oknum polisi dan diduga masih ada lelaki lainnya  yang akhirnya memutuskan membawa kabur dari kediaman suaminya  di wilayah Pati . kejadiann ini dilakukan oleh oknum guru wanita IWW ini karena sudah terlalu brahi atau kasmaran ( mamati ngarang)- overspelt an perselingkuhan serius yang sulit dibendung   dengan oknum polisi polres pati  an. BBPM , walaupun polres pati enggan membuktikan , laporan kejadian sudah dilayangkan berkali kali  namun karena  ditengarai bisa menimbulkan sara karena yang melakukan hal serupa itu teramat banyak , mak di peti eskanb perkara tersebut , kejadin ini  telah  beruntun dan dilaporkan kepada polres Pati, polda jawa tengah , bahakan Menpan dan menteri pendidikan jakarta  maupun inspektorat kbupaten pati namun ditutup tutupi oleh atasannya  dengan alibi yang berpihak kepada anakbuahnya DIs (oknum kepala sekolah dasan  negeri 3 tambakromo pati( dan katangaya Bupati Pati ( HYT), kasi kebebasan koordinasi soal terkait gendhakan tanpa adanya tindakan - malahan bupati pati HYT akhirnya  menceraikan  oknum guru tersebut dari suami sahnya agar tak selalu mengurus masalah terebut  , perselingkuhan dan kebebasan hubungan ini telah dengan terang terangah dilakukan  bertahun tahun oleh IWW  dan sejumlah lak8i laki seprofesinya dan oknum kepala sekolah tertentu  baik selama wiyata bhakti samapai semenjak diterima PNS tahun 2010  bahkan sampai dengan 2016 

masalah tersebut oleh Dinas pendidikan kabupaten Pati   masih belum diselesaikan , sebagaimana tercntum dalam surat pengaduan  korban ( DD)  suami  oknum guru terebut yang ditinggalkan dan diterlantarkan oleh oknum guru prempuan tersebut. maka dengan berat hati korban melapor kepada menteri pendidikan  bapak  Ani baswedan waktu itu dan proses  penyelidikan di inspektorat diberatkan oknum guru tersebut .alasan yang dikemukakan oleh oknum guru bermasalah tersebut alasannya tidak ada keharmonisan dalam rumah tngganya lalu memutuskan hidup nomadden dan freesex-  menghimbai dan memohon mensesneg dan menteri pendidikan dan kebudayaan ,pad  era jokowi ini mestinya tegas dugaan adanya gratifikai sex dan suap yang diduga dilakuan dikalangan guru guru dan atasannya ini segera ditinak tegas  

hal ini tak boleh ditutup tutupi karena sudah menjadi fakta yang memprihatinkan masyarakat - dan fakta terebut  hendaknya segera diungkap dan oknum guru yang kelakuannya bejat seperti ini diberhentikan dngan tidak hormat diri pekerjaannya sebgai guru karena memang guru adalah pilar masyarakat . menteri pendidikan hendaklah tegas kepada kepala dinas yang menutup nutupiu perbuatan bejat yang dilakukan oleh  oknum oknum guru. dihari guru ini penulis menghimbau para pemegang kendali kebijakan untuk menindak tegas oknum guru yang melakukan perslingkuhan dan perzinan dengan bawahannya , karena akan menjadi preseden buruk , rusaknya provesionalisme guru dan rusaknya pendidikan di Negara ini, guru bukan menjadi pilar lagi dan pengayong masyarakat , tetapi telah menjadi predator masyarakat , pak menteri pendidikan untuk membaca  semua kejadian yang menimpa penulis tersebut , artikel ini sebagai aduan dan laporan , btapa banyaknya guru-guru asusiala , bejat dan amoral dan tidak provesional yang perlu ditertibkan diberi sanksi dan pemecatan dari provesi yang mulia ini - selamat hari guru , saya menghormati guru guru yang berintegritas dan berdedikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline