Hampir 99 % artikel di kanal bola sejak gelaran sea games 2013 isinya tentang kiprah Timnas U 23. Berita tentang Timnas U 23 bahkan jauh lebih menarik daripada berita mancanegara seperti undian Liga Champion misalnya. Demikian juga artikel saya berikut sedikit melenceng dari trending topic di kanal bola ini, maaf ya sekedar intermezzo saja untuk mengurangi ketegangan antara yang pro dan yang kontra.
Siapa yang tidak kenal Marcelo Lippi ? ya, pelatih legendaris yang memberikan tropi piala dunia ke 4 bagi Italy. Dan siapa yang kenal Guangzhou Evergrande (GE) ? mungkin ada yang kenal dan ada yang tidak, sebuah klub asal china yang baru saja memenangkan Tropi Liga Champion Asia (LCA), Nama GE sendiri sebelumnya tenggelam di balik nama-nama klub-klub Jepang dan Korea bahkan kita mungkin lebih familiar dengan nama-nama klub-klub asal Timur Tengah. Tapi siapa sangka GE telah mencetak sejarah dengan memenangkan LCA bahkan lebih hebat lagi klub ini juga jawara liga lokal dan Piala China alias mencetak Treble Asia musim ini. Siapa otak dibalik kesuksesan besar Klub asal China tersebut, ya dialah sang maestro Marcello Lippi.
Menurut saya Marcello Lippi adalah tipe pelatih serba bisa dan salah satu yang terbaik di dunia saat ini, Beberapa Tropi bergengsi sudah pernah di rasakannya, bahkan dialah satu dari sedikit pelatih atau mungkin satu-satunya yang berhasil memenangkan Liga Champion di 2 Benua. Marcelo Lippi adalah pelatih unik, dengan reputasinya tentu tidaklah susah untuknya untuk mendapatkan tanda tangan kontrak dari klub-klub besar eropa, tapi dia lebih memilih melatih klub di sebuah negara yang bahkan di asia pun masih berada di nomor sekian. Dengan perbedaan kultur terutama bahasa serta keterbatasan SDM, Marcello Lippi berhasil menaklukan asia. Memang demikian seorang pelatih hebat dengan profesionailsme dan keahlian yang dimilikinya tidak pernah takut untuk menerima tantangan dan memberikan pembuktian walaupun perbedaan bahasa dan SDM yang dimilikinya sangat terbatas.
Malam ini Marcello Lippi dan anak buahnya akan berhadapan dengan sang jawara eropa Bayern Munich, secara kemampuan individu para pemainnya mungkin pasukan Marcelo Lippi jauh dibawah para punggawa Munich asuhan Pep Guardiolla ini, tapi ingat GE berada di tangan yang tepat seorang pelatih bertangan dingin yang memiliki segudang pengalaman menghadapi klub-klub Eropa dan seorang juara Dunia. Menariknya kedua klub juga sama-sama menyandang status Treble musim lalu. Bisa saja GE menjungkalkan sang kampiun eropa dan mungkin menjadi klub pertama asia yang berhasil membuat sejarah menembus final kejuaran dunia antar klub ini dan tidak menutup kemungkinan menjuarai turnamen ini. Dan jika berhasil Marcello Lippi mencatatkan kembali dirinya ke dalam sejarah sepakbola dunia. kita tunggu saja tangan dinginnya, Good Luck coach...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H