Lihat ke Halaman Asli

SOMARA

Seorang Ibu Rumah Tangga yang PNS dan mencintai dunia Seni

Semua Butuh Proses

Diperbarui: 7 Juni 2021   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mama....kok belum bisa aku main organ....anakku yang paling kecil protes dan kesal melihat kemampuannya yang masih jauh dari harapannya.

Aku bertanya kepadanya:" Dulu Elman tahu berjalan sewaktu baru lahir?; Dulu Elman tahu membaca?" Dia terdiam dan menjawabku : "nggak Ma"

Kudekati dia dan kukatakan " Iya....nanti Elman akan bisa main organ asal terus dipegang organnya,latihan yang rajin. Dulu juga Elman gak tau berjalan, tapi karena Elman terus mencoba, otot kakinya makin kuat dan Elman makin berani, makin percaya diri dan akhirnya bisa berjalan"

Kulihat ekspresinya antara mengerti dan tidak dengan penjelasanku. "Pokoknya aku belajar terus, iya kan Ma...." Dia membuat kesimpulannya sendiri. Aku peluk dia dan kucium keningnya.

Semua memang butuh proses.

Banyak anak-anak tidak suka melewati proses, mereka mau yang instan. Mereka mau menghabiskan waktu dengan bemain game dan ketika ujian datang mereka mau nilai yang tinggi.

Orangtua jaman ini sedang berjuang menanamkan kemauan melewati proses pada anak-anak. Banyak Orangtua mememilih membiarkan anak-anak menikmati dunianya dan menyediakan masa depan di depan mereka seperti sepiring mie instan.

Generasi ini tak tahu harga kerja keras harga keringat, harga ketersinggungan, harga hinaan, harga kesedihan, harga sakit hati, harga rasa minder, harga kecemburuan, harga rasa kesal  yang dirasakan orang-orang yang melewati proses.

Proses terkadang muncul dalam bentuk yang menyakitkan karena lingkungan yang memaksa, tetapi proses juga bisa indah dan tak terasa karena kita yang memilih mau melewatinya.

Tidak semua anak akan menjadi Dokter,Dosen,PNS,CEO, Pengusaha, yang sering digolongkan sebagai orang yang sukses, tetapi anak yang mau melewati proses dialah orang yang sukses apapaun profesi yang nantinya Tuhan tentukan menjadi jalan hidupnya. Dia tidak akan cepat putus asa dan punya prinsip hidup yang kuat tidak gampang diombang-ambingkan.

Sepertinya tulisanku agak berapi-api. Aku hanyak takut semakin banyak anak yang menyerah dengan cita-cita hanya setinggi pohon kelapa saja, supaya dia tidak capek dan susah. Tuhan sudah jadikan ini rumus kehidupan, semua butuh proses. Seperti bunga kecil yang rela melewati musim hujan dan angin kencang mengoyang-goyangkan tubuhnya agar dia kokoh dan bertumbuh, hingga pada saatnya dia akan memberi bunga yang indah buat kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline