Lihat ke Halaman Asli

Solichudin

Guru SMK N 4 Semarang

Cerita Best Practice dengan Metode STAR dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran PJBL

Diperbarui: 23 Januari 2023   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik pembelajaran ini adalah siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, ramai dan sering ngobrol saat guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa kurang tertarik dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan bahkan banyak siswa yang kurang antusias saat pembelajaran berlangsung.

Best practice ini penting untuk dibagikan, karena dalam praktik ini menunjukkan bahwa media pembelajaran desain simulasi rangkaian mikrokontroler arduino uno R3 berbasis online dan offline akan membuat siswa tidak cepat bosan dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu praktik pembelajaran yang dilakukan juga dapat menginspirasi teman sejawat untuk melakukan pembelajaran yang sama, khususnya pada mata pelajaran produktif teknik elektronika industri sesuai bidang keahlian masing-masing. Praktik baik yang dilakukan ini juga dapat menjadi contoh yang baik serta inovatif bagi teman sejawat jika di lakukan dengan teknik pembelajaran ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini selain sebagai pengajar dan pendidik adalah sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di kelas, yang bertugas membuat skenario pembelajaran dengan baik dan terencana yang dimulai dari pembuatan bahan ajar, metode, strategi, media dan evaluasi pembelajaran agar proses pembelajaran di kelas/laboratorium menjadi lebih baik.

Tantangan yang dihadapi dalam best practice ini untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain; waktu pembuatan perangkat pembelajaran, tidak adanya toolman di jurusan yang membantu menyiapkan peralatan dan bahan saat pembelajaran berlangsung, masih banyaknya laptop yang bermasalah, jaringan internet (wifi) sekolah yang tidak stabil dan sering putus, bahan praktik yang masih kurang seperti project board, modul bluetooth, modul relay dan kabel mikro, belum tersedianya trainer lampu AC untuk praktikum mikrokontroler, serta rendahnya motivasi siswa untuk belajar.

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini antara lain 72 siswa kelas XI jurusan Teknik Elektronika Industr, 1 rekan sejawat dari guru normatif adaptif dan 2 rekan guru mahasiswa PPG yang membantu proses pengambilan video. Kemudian yang terlibat dalam proses keseluruhan PPG Daljab 2022 kali ini antara lain kepala sekolah, waka kurikulum, ketua kompetensi keahlian teknik elektronika industri, wali kelas, guru normatif dan adaptif (Normada), guru desain komunikasi visual (DKV),teman sejawat dan 2 pakar pendidikan (fasilitator PPG dan Guru Penggerak).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain; melakukan manajemen waktu secara tepat dan efektif dalam membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik sesuai materi ajar, mengusulkan kepada kepala sekolah tentang perlunya toolman laboratorium melalui ketua kompetensi keahlian dan bagian kepegawaian, mengkondisikan kelas dan siswa, mengkondisikan semua laptop yang digunakan siswa agar terinstal program arduino dan proteus serta terhubung jaringan internet (wifi) sekolah, mengkondisikan HP yang dimiliki siswa ada paket data internet dan sudah terinstal program aplikasi kendali LED/lampu AC berbasis android untuk mendukung proses pembelajaran, mengusulkan adanya pengecekan dan perbaikan jaringan internet sekolah melalui bagian ICT, membeli bahan/komponen praktikum yang masih kurang, membuat trainer mikrokontroler untuk kendali lampu AC, membuat desain simulasi rangkaian kendali mikrokontroler arduino berbasis online dan offline, mencoba mengembangkan program simulasi dari contoh yang sudah ada, mencoba terlebih dahulu program dan desain simulasi mikrokontroler kendali LED dan lampu AC yang dibuat menggunakan kendali HP/android, meminta ijin pada guru produktif yang lain untuk meminta jam pelajarannya guna persiapan dan proses pengambilan video PPL aksi 1 dan 2, serta selalu memberikan motivasi dan menumbuhkan semangat belajar pada siswa saat pembelajaran berlangsung.

Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah menerapkan sintak/tahapan dari model pembelajaran yang menggunakan project/kegiatan sebagai media (PJBL), sesuai perangkat ajar yang dibuat dengan pendekatan 4C (critical thinking,  communication, collaboration, creativity and Innovation).dan TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge)pada proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Dalam pembelajarannya, pertama guru memilih menggunakan media pembelajaran simulasi berbasis online (tinkercad) dan offline (proteus), serta modul sistem minimum arduino uno R3, modul bluetooth, modul relay, project board, LED, lampu AC, dan kabel mikro sebagai alat dan bahan praktikum pada mata pelajaran Pemrograman Sistem Embedded (PSE). Penggabungan kedua media tersebut yang dikemas menjadi sebuah tugas project, akan membuat siswa jadi lebih kreatif dalam memecahkan suatu masalah yang dijumpai atau menyelesaikan project tersebut dengan baik dan tepat waktu. Tugas project bagi siswa juga menjadi pembuktian secara ilmiah pada sebuah topik di dunia nyata. Ini memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali informasi dari materi ajar serta menyelesaikan project dengan berbagai cara yang mereka kuasai, serta melakukan eksperimen secara kolaboratif, sehingga proses pembelajaran akan berpusat pada siswa (Student Centered Learning).

Yang terlibat dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain 2 siswa kelas XI TE2 yang membantu menginstal driver software arduino dan proteus, serta 2 siswa di kelas yang sama untuk membantu percobaan project kendali LED dan lampu AC berbasis android menggunakan mikrokontroler arduino. Kemudian dibantu 3 rekan sejawat saat mengambil video pembelajaran.

Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini antara lain 6 buah laptop, LCD proyektor, handycam, jaringan internet (wifi), input tegangan 220 VAC, 3 rekan guru sejawat dan 4 siswa.

Materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini antara lain program simulasi tinkercad berbasis online, program simulasi proteus berbasis offline, modul sistem minimum arduino uno R3, modul bluetooth, modul relay 4 channel, project board, kabel mikro, trainer mikrokontroler kendali LED dan lampu AC.

Dampak dari penerapan model pembelajaran PJBL menggunakan media pembelajaran simulasi berbasis online dan offline menggunakan mikrokontroler arduino uno R3  adalah dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar meningkat serta siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Pemrograman Sistem Embedded (PSE). Hal tersebut terlihat dari indikator keaktifan siswa dan kemauan untuk belajar serta kemampuan dalam mengerjakan tugas project yang diberikan oleh guru sampai pembuktian project simulasi berhasil dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline