aku gagal menuntun jari untuk memilih
antara sesak-padat kerumunan kata
seperti melukis pada angin yang runtuh
atau menangkap asap yang melayang di udara
berhari-hari bahkan purnama telah berganti
kata yang tepat tak kunjung kutemui
agar hadir dalam bait puisi
mengisi ruang yang masih sunyi