Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PPKn dan Celana Kain

Diperbarui: 29 Maret 2016   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Mataram atau sering disebut FKIP UNRAM  adalah salah satu fakultas yang mendidik colon guru prfesional. FKIP memiliki berbagi program studi diantaranya yaitu; PPKn, Fisika, Matematika, Biologi, Bahasa Indonesia, Sosiologi, Bahasa inggris, PGSD, dan PG PAUD. Pada tahun 2013 program studi PPKn mengeluarkan suatu kebijakan yaitu tidak diperbolehkan mahasiswa menggunakan celana jeans dan diharuskan menggunakan celana kaint.

Kebijakan ini dikeluarkan, atas dasar untuk melatih kedisiplinan mahasiswa yang menjadi calon guru yang professional dan pada saat mahasiswa terjun kelapangan tidak merasa asing lagi menggunakan celana kaint. Tetapi masih banyak mahasiswa melanggar peraturan itu, karena kurang kesadaran bahkan tidak sadar lagi akan pentingnya dengan menggunakan celana kain bagi para calon guru.

Pada baru-baru kebijakan ini dikeluarkan bukan hanya mahasiswa yang menggunakan celana jeans tetapi ada juga beberapa dosen yang sering menggunakannya. Hal ini kurang kesadaran bagi pembuat peraturan dan yang menjalankan peraturan tersebut. Pada belakangan ini dosen sudah kerap menggunakan celan kaint. Bahkan ketika milihat mahasiswa yang dilihat menggunakan celana jeans tidak di berikan masuk dimata kuliahnya.

Hal ini sering dilakukan oleh dosen seperti ; pak hamid syukri dan ibu rispawati. Tetapi ada mahasiswa hanya menggunakan celana kaint mata kuliah mereka saja. Sedangkan dimata kuliah yang lain masih menggunakan celana jeans. Ini membuktikan bahwa kesadaran mahasiswa akan pentingnya kedisiplinan itu kurang sekali. Padahal pada dasarnya kedisiplinan itu merupakan kunci dari keberhasilan seseorang.

Seharusnya juga dosen-dosen yang lain memberikannya sanksi bukan hanya ketika mahasiswa sedang menghadap ke ruang jurusan saja tetapi juga ketika pelayanan di dalam kelas seperti bagaimana fungsi dari hukum itu sendiri yaitu memaksa dan mengikat. Agar kedisiplinan yang dicita-citakan bersama itu tercapai. Dengan ketegasan dari para dosen lah yang mampu menciptakan kedisiplinan itu, walaupun dosen hanya mepengarhi tetapi mahasiswa akan lebih takut ketika dikeluarkan dari kelas dan tidak di ikut sertkan dalam pembelajaran. Hal ini juga sangat mempengaruhi mahasiswa walaupun itu hanya eksternal.

Dari kata ketua jurusan PIPS bahwa, aturan ini di mulai dari program studi PPKn yang merupakan salah program studi yang membahas nilai dan moral. Dan ini akan menjadi contoh bagi program-program studi yang lainnya. Hal itu benar beberapa program studi yang sudah menirunya seperti : program studi Fisika, matimatika, dan biologi.

Hal yang menjadi pertanyaan bagi penulis kenapa program studi PPKn yang pertama kali menerapkan aturan ini belum merata menggunakan celan kaint?  Pada dasarnya hal ini belum terlaksana dengan baik karena kurang kesadaran dari mahasiswa itu tersendiri. Dan kurangnya kontrolan dari para dosen yang mengajar didalam kelas. Jikalau pengontrolan yang ketat dilakukan oleh  dosen maka aturan tersebut akan berjalan baik.

Sudah tiga angkatan di PPKn dijalankan aturan  , tetapi masih saja mahasiswa PPKn menggunakan jeans, ini membuktikan tidak ada keseriusan dari para dosen dalam menjalan peraturan yang disepakati. Jikalau ada keseriusan dari dosen dalam menindak lanjuti mahasiswa-mahasiswa yang tidak mematuhi aturan yang sudah dibuat itu pasti mahasiswa akan jera menyepelekan aturan tersebut.

Solusi penulis dalam menanggapi masalah ini yaitu antara lain:

1.      Dosen tidak boleh memberikan mahasiswa masuk mata kuliah yang bersangkutan, apabila mahasiswa memakai celana jeans.

2.      Kaprodi memberitahukan kepada setiap dosen untuk melarang mahasiswa masuk ke kampus dengan menggunakan jeans.

Tidak memberikan pelayanan akademik kepada mahasiswa yang memakai celana jeans




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline